Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Purwokerto - Calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi, mengajak para pendukungnya yang hadir di kampanye terbuka untuk makan mendoan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kepriwe kabare? Rika kabeh wong Banyumas? Apik? Saih? Mbok wes podo madang (makan) mendoan? Saya juga belum. Tapi setelah dari sini nanti saya akan cari mendoan, akan madang mendoan. Siapa ikut tunjuk jari? Siapa ikut madang mendoan tunjuk jari? Siapa nyoblos 01 tunjuk jari," kata Jokowi di Lapangan Sasana Mandala Krida, GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, 4 April 2019.
Jokowi mengatakan, ia akan makan mendoan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Brebes dan Cirebon untuk kampanye terbuka. Ia kemudian memperkenalkan tiga kartu yang menjadi program andalan selama kampanye, yaitu Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Sembako.
Pertama, Jokowi memperkenalkan KIP Kuliah. Saat ini, pemerintah baru memberikan KIP untuk pelajar SD-SMP-SMA. Jokowi pun menceritakan masa kecilnya saat masih hidup di bantaran sungai di Solo.
"Ketakutan saya semasa kecil tidak bisa sekolah dan kuliah. Oleh sebab itu, dengan adanya KIP Kuliah anak-anak bisa kuliah di akademi, universitas dalam negeri maupun luar negeri. Yang enggak setuju silakan maju saya beri sepeda. Awas kalau ada yang maju," katanya.
Selanjutnya, Jokowi mengenalkan kartu pra kerja. Kartu tersebut bisa digunakan agar mendapat training, pelatihan sehingga bisa masuk dunia kerja, dunia industri, tergantung keinginan masing-masing. Pemerintah, kata dia, akan mengadakan pelatihan di kementerian, BUMN, dan swasta.
Kartu terakhir adalah kartu sembako murah. Dengan kartu ini, pemegangnya diberikan diskon besar untuk belanja beras, minyak, gula. "Setuju ndak? Siapa setuju tunjuk jari. Tapi, bapak ibu, 3 kartu ini program ini dimulai tahun depan karena program capres," kata Jokowi.