Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Keluarga Korban Kerusuhan Mei 1998 Tabur Bunga di Mal Klender

Para ibu-ibu berdoa untuk anak dan saudaranya yang meninggal dalam kerusuhan Mei 1998 di mal yang dulu bernama Yogya Plaza, Klender.

14 Mei 2016 | 10.40 WIB

Kondisi Ruko Mall Klender, samping Citra Mall (dulu Plaza Yogya) yang dibiarkan apa adanya setelah kerusuhan dan kebakaran pada Mei 1998 di Klender, Jakarta Timur, 13 Mei 2016. Tempo/ Tane Hadiyantono
Perbesar
Kondisi Ruko Mall Klender, samping Citra Mall (dulu Plaza Yogya) yang dibiarkan apa adanya setelah kerusuhan dan kebakaran pada Mei 1998 di Klender, Jakarta Timur, 13 Mei 2016. Tempo/ Tane Hadiyantono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban kerusuhan Mei 1998 menabur bunga mawar di pelataran Citra Mall, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 14 Mei 2016. Mereka berjumlah sekitar 30 orang yang didominasi ibu-ibu.

Sejak pukul 08.00 WIB, mereka berdoa untuk anak dan saudaranya yang meninggal dalam peristiwa kebakaran di pusat perbelanjaan yang dulu bernama Yogya Plaza, Klender. Mereka kebanyakan tinggal di Kelurahan Penggilingan, Kampung Bulak, Klender, dan Kampung Pulo. Beberapa di antaranya juga tinggal di belakang mal tersebut.

Ruyati Darwin, 70 tahun, mengatakan acara doa bersama ini rutin diadakan setiap tahun sejak 1999. Dalam kerusuhan tersebut, Ruyati harus kehilangan anak sulungnya, Eten Karyana, yang pernah belajar di Fakultas Sastra Prancis Universitas Indonesia.

"Sudah 18 tahun, tapi kasus ini belum tertangani," ucap Ruyati. Ia menagih janji Presiden Joko Widodo yang ingin menuntaskan kasus tersebut. "Ibu-ibu ini sudah capek.”

Peristiwa kerusuhan dan kekerasan pada 13, 14, dan 15 Mei 1998 diperkirakan merenggut ribuan nyawa. Hasil investigasi Kontras yang disiarkan pada 2014 mencatat 1.190 orang tewas dan 27 lain terluka akibat senjata tajam dalam kejadian itu.

Mal Klender adalah salah satu tempat kerusuhan yang parah. Waktu itu mal ini dijarah dan dibakar. Ratusan orang yang berada di dalamnya terperangkap dan terbakar hidup-hidup.

REZKI ALVIONITASARI | PRAGA UTAMA




Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angga Sukma Wijaya Sukabumi tn

Angga Sukma Wijaya Sukabumi tn

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus