Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

KPU Pastikan Pola Debat Capres Tidak Monoton Seperti Cerdas Cermat

Ketua KPU Hasyim Asy'ari, menjelaskan pola debat capres tidak berjalan monoton dan terkesan mirip cerdas cermat.

12 Desember 2023 | 01.06 WIB

Ketua KPU Hasyim Asyari membetikan keterangan saat penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2022 di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. Hasil pemeriksaan BPK laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Ketua KPU Hasyim Asyari membetikan keterangan saat penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2022 di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. Hasil pemeriksaan BPK laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, menjelaskan pola debat capres tidak berjalan monoton dan terkesan mirip cerdas cermat. Dia menjelaskan proses debat tidak melahirkan terkesan monoton tersebut, para capres diberi kesempatan saling berinteraksi.

"Supaya debatnya enggak terkesan monoton seperti cerdas cermat, kami pastikan di dalam rundown, itu justru kesempatan antarcalon di Pemilu 2024 ini lebih banyak," kata Hasyim dalam keterangan pers di Media Center KPU, Senin, 11 Desember 2023.

Hasyim menjelaskan, dalam debat itu para panelis akan menyusun 18 pertanyaan. Dalam debat itu dibagi dalam enam segmen. "Berarti ada tiga pertanyaan yang disiapkan untuk masing masing segmen. Satu segmen ada tiga pertanyaan," ujar dia.

Berikutnya, kata dia, setiap capres mengambil pertanyaan secara acak sebelum debat dimulai. Pertanyaan itu yang akan ditanyakan oleh moderator. Dia mencontoh, jika kesempatan pertama dimulai dari paslom A menjawab pertanyaan moderator, dan paslon B dan C menanggapi penyampaian paslon A.

"Calon A juga diberikan kesempatan menanggapi balik supaya clear di bagian perdebatan itu," tutur Hasyim. Sebelum debat dimulai, dia menjelaskan, setiap kandidat diberikan kesempatan visi misi program sesuai tema debat pertama.

"Penyampaian visi misi program terlebih dahulu dalam durasi yang ditentukan dan kesempatan berikutnya pendalaman (paslon lain) dengan cara mengambil daftar pertanyaan secara acak," tutur dia. Proses itu dilakukan secara bergantian.

KPU menetapkan debat kali ini dibuka dengan pembahasan tema tentang hukum, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, serta kerukunan warga.

Perdebatan itu melibatkan sebelas panelis yang menyusun pertanyaan. Sejak Ahad, 9 Desember 2023, KPU sudah mengkarantina sebelas panelis tersebut. Adapun debat pertama dilaksanakan di pelataran kantor KPU pada 12 Desember 2023 pukul 19.00 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus