Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kubu Jokowi: Tantangan Gatot Nurmantyo Nobar G30SPKI Urusan TNI

Dinas Penerangan TNI AD menyatakan belum ada instruksi Mabes TNI AD untuk memutar film G30SPKI seperti tantangan Gatot Nurmantyo.

22 September 2018 | 16.02 WIB

Ekspresi Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bersama Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo saat menghadiri acara kongres Partai Berkarya di Bogor, Jawa Barat, 23 Juli 2018. REUTERS/Beawiharta
Perbesar
Ekspresi Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bersama Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo saat menghadiri acara kongres Partai Berkarya di Bogor, Jawa Barat, 23 Juli 2018. REUTERS/Beawiharta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara kubu Jokowi - Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai tantangan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terhadap TNI agar memutar film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI adalah urusan internal tentara. Tantangan Gatot itu, kata dia, tidak untuk mendiskreditkan Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Bagi kami sama sekali enggak ada urusan. Itu urusan antara purnawirawan dan juniornya," kata dia di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu, 22 September 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Ditantang Gatot Nurmantyo Nobar Film G30SPKI, Ini Jawaban TNI AD

Gatot menantang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono untuk menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI sebagaimana dilakukannya saat menjabat panglima. Ia menyebut KSAD penakut jika KSAD tak berani mengintruksikan pemutaran kembali film besutan sutradara Arifin C Noer itu.

Dia juga mempertanyakan kemampuan KSAD memimpin prajurit pemberani seperti Komando Strategis Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus, prajurit TNI AD jika tak berani memerintahkan nonton bareng itu. "Kok KSAD-nya penakut, ya sudah pantas lepas pangkat." Gatot mencuit melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot pada Kamis, 20 September 2018. Saat dikonfirmasi melalui pesan, Gatot mempersilakan cuitannya itu untuk dikutip.

Gatot menyatakan tak akan ada hukuman mati bagi KSAD seumpama mengeluarkan instruksi nobar itu. Menurut Gatot, hukuman terberat yang mungkin ditimpakan atas instruksi itu adalah copot jabatan, bukan copot nyawa atau hukuman mati. Gatot meminta KSAD pulang kampung jika merasa takut mengeluarkan perintah itu. "Kalau takut, pulang kampung saja. Karena kasihan nanti prajuritnya disamakan dengan pemimpin takut."

Menurut dia, sikap KSAD itu bisa menjatuhkan citra dan harga diri prajurit TNI AD yang terkenal pemberani dan super nekat. Di akhir cuitannya, Gatot Nurmantyo menyampaikan keyakinannya bahwa KSAD bukan seorang penakut. "Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya."

Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal Candra Wijaya mengatakan belum ada instruksi dari Markas Besar TNI AD untuk memutar film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI sebagaimana tantangan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. "Sampai saat ini belum ada (perintah) dari Mabes TNI untuk nobar (nonton bareng)," kata Candra kepada Tempo, Jumat, 21 September 2018.

 

M. ROSSENO AJI | BUDIARTI UTAMI PUTRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus