Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara kubu Jokowi - Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai tantangan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terhadap TNI agar memutar film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI adalah urusan internal tentara. Tantangan Gatot itu, kata dia, tidak untuk mendiskreditkan Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Bagi kami sama sekali enggak ada urusan. Itu urusan antara purnawirawan dan juniornya," kata dia di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu, 22 September 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Ditantang Gatot Nurmantyo Nobar Film G30SPKI, Ini Jawaban TNI AD
Gatot menantang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono untuk menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI sebagaimana dilakukannya saat menjabat panglima. Ia menyebut KSAD penakut jika KSAD tak berani mengintruksikan pemutaran kembali film besutan sutradara Arifin C Noer itu.
Dia juga mempertanyakan kemampuan KSAD memimpin prajurit pemberani seperti Komando Strategis Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus, prajurit TNI AD jika tak berani memerintahkan nonton bareng itu. "Kok KSAD-nya penakut, ya sudah pantas lepas pangkat." Gatot mencuit melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot pada Kamis, 20 September 2018. Saat dikonfirmasi melalui pesan, Gatot mempersilakan cuitannya itu untuk dikutip.
Gatot menyatakan tak akan ada hukuman mati bagi KSAD seumpama mengeluarkan instruksi nobar itu. Menurut Gatot, hukuman terberat yang mungkin ditimpakan atas instruksi itu adalah copot jabatan, bukan copot nyawa atau hukuman mati. Gatot meminta KSAD pulang kampung jika merasa takut mengeluarkan perintah itu. "Kalau takut, pulang kampung saja. Karena kasihan nanti prajuritnya disamakan dengan pemimpin takut."
Menurut dia, sikap KSAD itu bisa menjatuhkan citra dan harga diri prajurit TNI AD yang terkenal pemberani dan super nekat. Di akhir cuitannya, Gatot Nurmantyo menyampaikan keyakinannya bahwa KSAD bukan seorang penakut. "Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya."
Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal Candra Wijaya mengatakan belum ada instruksi dari Markas Besar TNI AD untuk memutar film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI sebagaimana tantangan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. "Sampai saat ini belum ada (perintah) dari Mabes TNI untuk nobar (nonton bareng)," kata Candra kepada Tempo, Jumat, 21 September 2018.
M. ROSSENO AJI | BUDIARTI UTAMI PUTRI