Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DALAM ingatan Muhammad Mustofa, Abdurrahman al-Baghdadi sudah ia anggap sebagai kakak. Demikian sayangnya, ia kerap menghaluskan ucapan Abdurrahman dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia saat mengenalkan Hizbut Tahrir kepada peserta pengajian agar laki-laki dari Australia itu tak tersandung masalah. "Terjemahannya saya perlunak," kata Mustofa, Jumat pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo