Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Menteri Agama Soal Yuyun: Pelaku Korban Lingkaran Setan  

Kasus Yuyun membuat Menteri Agama tersentuh.

8 Mei 2016 | 13.50 WIB

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Kasus meninggalnya pelajar sekolah menengah pertama (SMP) asal Bengkulu, Yuyun (14) setelah diperkosa 14 pria remaja telah membuat Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tersentuh.


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak


Peristiwa tersebut menggugah Menteri Agama untuk menciptakan puisi pada Kamis 5 Mei 2016.

Berikut ini puisi yang diciptakan Menteri Agama seperti dirilis dalam siaran pers Humas Kementerian Agama, Sabtu 7 Mei 2016.

NYALA UNTUK YUYUN

Tragedi Yuyun adalah puncak gunung es kasus perkosaan
Anak itu jadi korban kekerasan seksual yang mengenaskan
Banyak kasus serupa yang tak terlaporkan luput dari amatan
Yuyun juga bukan satu-satunya pihak korban
Tanpa mengecilkan kebejatan dan kebiadaban
Para pelaku pun sesungguhnya juga korban
Mereka korban lingkaran setan
Terjerat kriminalitas terbelenggu rantai kemiskinan

Pada kasus di Bengkulu yang begitu menghentak
Semua pelaku adalah remaja yang habiskan waktu dengan arak
Anak-anak putus sekolah yang kehilangan akal sehat
Melampiaskan energinya dengan berbuat jahat
Kondisi orang tua dan lingkungan setempat tak kalah kusut
Terhimpit beban hidup yang silang sengkarut
Ditambah pengabaian dan pembiaran elit
Kompleksitas persoalan menjadi begitu komplit

Kasus Yuyun makin nyalakan sinyal bahaya yang bikin miris
Remaja putri dibayangi kekerasan seksual teramat sadis
Trauma seumur hidup atau berujung kematian tragis
Remaja putra diintai bahaya pornografi dan miras sarat mudarat
Membuat mereka mati nalar jadi nekat berbuat jahat dan bejat

Sinyal bahaya itu harus kita seriusi dengan segala perhatian
Hukum pelaku dengan sanksi berat yang cerminkan keadilan
Perkuat ketahanan keluarga sebagai penjaga kebaikan
Perbanyak aktivitas pendidikan keremajaan
Hindari cara pandang misoginis yang puritan
Tingkatkan kepekaan atas potensi kekerasan anak dan perempuan

Selama ini kaum perempuan diposisikan sebagai biang masalah
Perempuan korban kekerasan seksual justru dituding salah
Upaya pencegahan hanya fokus pada satu sisi berat sebelah
Berkutat pada perempuan dilarang mengundang nafsu pria
Ini seperti penggembala yang diminta
Agar dombanya jangan menggoda serigala

Padahal dalam kasus Yuyun yang begitu pilu
Korban sama sekali tak hendak mengundang nafsu
Mempersoalkan baju yang ia pakai sungguh amat keliru
Ia dalam perjalanan pulang dari kegiatan mulia mencari ilmu
Rute yang ditempuh pun sudah biasa dia tahu
Ia bukan penyebab tragedi seperti yang dituduhkan itu

Maka belajar dari kasus ini
Ada cara lebih adil untuk menekan risiko terjadi
Yaitu dengan massif menanamkan kesadaran diri
Bahwa kapan dan di mana pun anak dan perempuan wajib dilindungi
Juga perlu dicari apa penyebab nafsu syahwat tak terkendali

Hingga hilang kewarasan berbuat keji tak manusiawi
Bila ternyata pemicunya adalah miras dan pornografi
Penyalahgunaan dua hal itu harus pula dibasmi

Kasus ini sungguh menampar kita semua
Menyadarkan betapa tugas memanusiakan manusia
Menjadi semakin tak sederhana

Yuyun sayang
Kamu telah berpulang
Kembali kepadaNya dalam dekapan kasih sayang

Kematianmu tak boleh sia-sia
Kita di sini akan terus berjaga
Lentera perlindungan anak dan perempuan harus terus menyala.

ANTARA


Baca juga:
Inilah 5 Hal  yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Widiarsi Agustina

Widiarsi Agustina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus