Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Muhammad Dahlan, Menteri Agama Pelopor

MTQ baru dilembagakan secara nasional pada 1968 atas jasa Menteri Agama Muhammad Dahlan.

7 Maret 2022 | 12.00 WIB

Ilustrasi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Perbesar
Ilustrasi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama kesebelas, Muhammad Dahlan adalah pelopor. Ia mempelopori beberapa kegiatan yang digelar sampai saat ini dan manfaatnya terus dirasakan oleh antarumat beragama. Menteri agama di masa pemerintahan Presiden Soeharto ini menjabat sejak 17 Oktober 1967 hingga 11 September 1971 dalam Kabinet Ampera II dan Kabinet Pembangunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebelumnya, putera Abdul Hamid dan Chamsiyah yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur, pada 2 Juni 1909 ini menimba ilmu di kelompok-kelompok pengajian di sekitar Masjid Al-haram, Makkah bersama kakak sulungnya. Berikut kepeloporan santri Pondok Siwalanpanji di Sidoarjo dan Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur ini: 

  1. Pelopor musyawarah antarumat beragama

Musyawarah dilaksanakan pada 30 November 1967 dengan tujuan agar peristiwa-peristiwa intoleransi antaragama tidak terulang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam musyawarah, Dahlan menyampaikan pokok-pokok pikirannya dan rencana persetujuan tentang propaganda agama dilakukan tidak untuk tujuan meningkatkan jumlah pemeluk masing-masing agama. Namun, dilaksanakan untuk memperdalam pemahaman dan pengamalan tentang agama masing-masing.

  1. Pelopor Kelanjutan Pembangunan Masjid Istiqlal

Dilansir dari website resmi Masjid Istiqlal di Istiqlal.or.id, pada 1966 Dahlan mempelopori kelanjutan pembangunan masjid ini yang sempat terhenti total karena situasi politik yang tidak kondusif. 

Walaupun pemancangan tiang pertama masjid telah dilakukan Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961, proyek ini tersendat lantaran partai-partai politik saling bertikai dan hanya mempedulikan kepentingan masing-masing. Ditambah dengan meletusnya peristiwa G30S/PKI pada 1965, pembangunan Masjid Istiqlal benar-benar berhenti.

 

  1. Pelopor Musabaqah Tilawatil Quran

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) sebenarnya telah ada sejak 1940-an. MTQ diperkenalkan oleh Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas islam terbesar di Indonesia. Namun baru dilembagakan secara nasional pada 1968 atas jasa Menteri Dahlan. MTQ Nasional pertama digelar di Ujungpandang atau Makassar, Sulawesi Selatan. 

Penanggung jawab penyelenggaraan MTQ ialah Lembaga Pengembangan Tilawah al-Quran (LPTQ), organisasi di Kementerian Agama. Hingga kini, MTQ Nasional telah dilaksanakan sebanyak 28 kali. MTQ ke29 direncanakan diselenggarakan di Kalimantan Selatan.

  1. Pendiri Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an

Bersama KH. Zaini Miftah, KH. Ali Mansyur dan Mukti Ali pada 23 Januari 1970, Menteri Agama Muhammad Dahlan mendirikan Yayasan Ihya ‘Ulumuddin. Setahun kemudian, yayasan ini mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an (PTIQ), sebuah perguruan tinggi yang secara khusus mengajarkan seni baca dan menghafal al-Qur’an serta mengkaji ilmu-ilmu yang ada di dalamnya.

ANNISA FIRDAUSI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus