Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pasca Pertemuan SBY - Prabowo, PKS: Ahlan Wa Sahlan Demokrat

Pasca pertemuan SBY - Prabowo, PKS mulai menujukan tanda menerima Demokrat sebagai mitra koalisi.

25 Juli 2018 | 17.36 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersiap bersepeda menuju kantor DPP PKS di Jakarta Selatan, 21 April 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ
Perbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersiap bersepeda menuju kantor DPP PKS di Jakarta Selatan, 21 April 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian menilai, pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertujuan untuk memperkuat koalisi yang telah terjalin antara Gerindra dan PKS. Pertemuan SBY - Prabowo ini membuka peluang Demokrat merapat ke Gerindra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi kami melihat bahwa untuk memperkuat koalisi itu kami ucapkan Ahlan Wa Sahlan (selamat datang) jika memang Partai Demokrat berminat untuk gabung dengan PKS," kata Pipin saat ditemui Tempo di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.

Pipin mengatakan, koalisi antara Gerindra dan PKS sudah terjalin kuat sejak 2014. Kedua partai juga telah melalui hajatan politik bersama-sama. Sebelum pertemuan Prabowo dan SBY terjadi, kata Pipin, Prabowo juga melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk membahas Pilpres 2019.

Sehingga, Pipin melihat bahwa Prabowo mewakili tiga partai koalisi, yaitu Gerindra-PKS-PAN, dalam pertemuannya dengan SBY, pada Selasa malam kemarin. "Jadi posisinya tidak one by the wind antara Pak Prabowo dan SBY sebetulnya," ujarnya.

Prabowo bertemu SBY di rumah SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Selasa malam, 24 Juli 2018. SBY mengatakan pertemuan dengan Prabowo membahas kemungkinan terbangunnya koalisi dua partai itu di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. "Saya harus mengatakan jalan untuk membangun koalisi ini terbuka lebar," kata SBY dalam konferensi pers di rumahnya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Selasa malam, 24 Juli 2018.

SBY punya alasan untuk menyebut peluang koalisi Demokrat dan Gerindra terbuka lebar. Presiden ke-6 ini mengatakan, dia dan Prabowo sepakat ihwal banyak hal yang menjadi persoalan bangsa Indonesia. Dia pun mengaku berbagi visi dan misi yang sama dengan Prabowo perihal bagaimana harus membenahi berbagai permasalahan bangsa.

Prabowo pun menyampaikan hal senada. Dia mengaku sangat senang dengan Pertemuan SBY - Prabowo ini. Dia mengatakan, hal-hal teknis akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus