Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Perpustakaan Unisma Dinamai Joko Widodo

Nama Joko Widodo diberikan untuk Perpustakaan Nasional Universitas Islam Malang sebagai bentuk penghargaan.

29 Maret 2018 | 13.01 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para peserta saat memberikan kuliah umum kepada ribuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Istora Senayan, Jakarta, 27 Maret 2018. Foto: Biro Pers Setpres.
Perbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan para peserta saat memberikan kuliah umum kepada ribuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Istora Senayan, Jakarta, 27 Maret 2018. Foto: Biro Pers Setpres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, MALANG-- Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur memberi nama perpustakaannya dengan nama Joko Widodo, sebagai penghargaan dan apresiasi atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke kampus itu, Kamis 29 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Pemberian nama itu adalah bagian dari apresiasi kami, sebab dalam satu periode kepemimpinan beliau telah datang ke kampus ini, ditambah juga pernah Wakil Presiden Jusuf Kalla datang ke sini," kata Rektor Unisma, Prof H Maskuri di Malang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maskuri mengatakan, dalam budaya kampus Unisma, selalu menghargai datangnya tamu-tamu besar ke Unisma, sehingga pemberian nama itu sangat layak.

Maskuri juga mengaku merasa terharu dengan kedatangan Presiden Joko Widodo, sebab hal itu merupakan bukti bahwa pemerintah peduli terhadap pendidikan, khususnya perguruan tinggi Islam di Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidato saat menjadi Keynote Speaker Studium Generale di universitas tersebut berjanji, akan mengundang rektor Unisma datang ke Istana untuk membicarakan beberapa program universitas tersebut.

"Secara umum, kami dari pihak kampus siap diundang Presiden Joko Widodo untuk datang ke Istana membicarakan beberapa program kampus," katanya.

Ia mengaku tahun 2018 ini Unisma juga mengagendakan kunjungan kerja sama ke delapan negara, antara lain Australia, Uzbekistan, Azerbaijan, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Taiwan dan Korea Selatan.

"Berbagai usaha kami lakukan mulai dari pengembangan sarana dan prasana perkuliahan, perkantoran dan laboratorium, tujuannya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus