Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Buleleng - Anggota purna pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kabupaten Buleleng, Bali, Desak Putu Tiara, meninggal karena sakit misterius. Remaja 17 tahun pembawa baki bendera saat peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia 2019 itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu, 6 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Almarhum adalah sosok yang riang. Kami terkejut sekaligus prihatin," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Gede Dharmaja, Jumat, 8 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dharmaja menceritakan, almarhum sempat mengeluhkan panas dan sakit kepala. Hingga sempat dibawa berobat ke rumah sakit. "Sekitar 10 hari yang lalu mulai sakit, dikira demam berdarah," ujarnya.
Ia bersama dengan staf serta anggota Paskibra Buleleng 2019 melayat ke rumah duka pada hari ini. "Kami belum dapat informasi apa penyebab korban meninggal," kata Dharmaja.
Almarhum yang sempat dirawat di RSUD Buleleng, sempat diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Namun, panas kembali muncul hingga dibawa kembali ke rumah sakit. "Almarhum sempat koma selama empat hari," ujar Dharmaja.
Cerita dari keluarga almarhum, lanjut Dharmaja, dari hidung korban sempat mengeluarkan cairan berwarna biru. Pihak rumah sakit menyebutkan, itu pertanda organ dalam almarhum rusak. "Padahal selama mengikuti pelatihan Paskibra, almarhum sehat dan periang," ujarnya.
Pihak keluarga yang berada di Banjar Dinas Satria, Kelurahan Penarukan, Buleleng akan melangsungkan upacara ritual terhadap jenazah siswi SMAN 3 Singaraja. "Keluarga korban melangsungkan upacara ritual mekinsan di geni," katanya.
Dharmaja menambahkan, dia terkenang dengan sosok almarhum Desak Putu Tiara karena kemandiriannya. Almarhum tinggal di Buleleng bersama kakek dan neneknya. Sementara, orang tua korban berdinas sebagai polisi di Sumbawa.