Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Purna Paskibra di Bali Meninggal karena Sakit Misterius

Cerita dari keluarga almarhum, dari hidung anggota purna paskibra ini sempat mengeluarkan cairan berwarna biru.

8 November 2019 | 17.40 WIB

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional mengikuti latihan di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Cibubur, Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2019. Sebanyak 68 anggota Paskibraka Nasional mengikuti latihan gabungan untuk memantapkan kesiapan jelang pelaksanaan Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 RI di Istana Merdeka. ANTARA
Perbesar
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional mengikuti latihan di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Cibubur, Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2019. Sebanyak 68 anggota Paskibraka Nasional mengikuti latihan gabungan untuk memantapkan kesiapan jelang pelaksanaan Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 RI di Istana Merdeka. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Buleleng - Anggota purna pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kabupaten Buleleng, Bali, Desak Putu Tiara, meninggal karena sakit misterius. Remaja 17 tahun pembawa baki bendera saat peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia 2019 itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu, 6 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Almarhum adalah sosok yang riang. Kami terkejut sekaligus prihatin," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Gede Dharmaja, Jumat, 8 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dharmaja menceritakan, almarhum sempat mengeluhkan panas dan sakit kepala. Hingga sempat dibawa berobat ke rumah sakit. "Sekitar 10 hari yang lalu mulai sakit, dikira demam berdarah," ujarnya.

Ia bersama dengan staf serta anggota Paskibra Buleleng 2019 melayat ke rumah duka pada hari ini. "Kami belum dapat informasi apa penyebab korban meninggal," kata Dharmaja.

Almarhum yang sempat dirawat di RSUD Buleleng, sempat diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Namun, panas kembali muncul hingga dibawa kembali ke rumah sakit. "Almarhum sempat koma selama empat hari," ujar Dharmaja.

Cerita dari keluarga almarhum, lanjut Dharmaja, dari hidung korban sempat mengeluarkan cairan berwarna biru. Pihak rumah sakit menyebutkan, itu pertanda organ dalam almarhum rusak. "Padahal selama mengikuti pelatihan Paskibra, almarhum sehat dan periang," ujarnya.

Pihak keluarga yang berada di Banjar Dinas Satria, Kelurahan Penarukan, Buleleng akan melangsungkan upacara ritual terhadap jenazah siswi SMAN 3 Singaraja. "Keluarga korban melangsungkan upacara ritual mekinsan di geni," katanya.

Dharmaja menambahkan, dia terkenang dengan sosok almarhum Desak Putu Tiara karena kemandiriannya. Almarhum tinggal di Buleleng bersama kakek dan neneknya. Sementara, orang tua korban berdinas sebagai polisi di Sumbawa.

Made Argawa

Koresponden Tempo di Bali

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus