Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Respons Gerindra dan Anies soal Mencuatnya Duet Ahok-Ida Fauziyah di PIlkada Jakarta

Duet Ahok-Ida Fauziyah mencuat di bursa Pilkada Jakarta 2024. Lantas, bagaimana respons Anies dan Gerindra?

1 Agustus 2024 | 08.59 WIB

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024. Rapat tersebut membahas pelaksanaan THR Idul Fitri tahun 1445 H bagi pekerja dan evaluasi pelindungan jaminan sosial bagi pekerja, terutama Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Tahun 2023, strategi dan sinergitas dengan BPJS Ketenagakerjaan serta pihak terkait lain di Tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024. Rapat tersebut membahas pelaksanaan THR Idul Fitri tahun 1445 H bagi pekerja dan evaluasi pelindungan jaminan sosial bagi pekerja, terutama Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Tahun 2023, strategi dan sinergitas dengan BPJS Ketenagakerjaan serta pihak terkait lain di Tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mohamad Guntur Romli mengungkapkan jika Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjadi salah satu kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipertimbangkan untuk dijodohkan dengan eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau Ahok yang diputuskan, maka harus cari pendamping yang kuat di Jaksel dan Jaktim. Mbak Ida termasuk yang dilirik," tutur Guntur kepada Tempo, Jumat, 26 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Guntur, Ida memiliki elektabilitas yang unggul karena berhasil lolos sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan atau Dapil II Jakarta yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri.

Guntur awalnya mengatakan, kerja sama partainya dengan PKB didasarkan pada kekurangan kursi partainya di DPRD Jakarta. Oleh sebab itu, sambung Guntur, PDIP membuka langkah awal penjajakan untuk berkoalisi dengan PKB.

"Karena kami tidak cukup kursi, maka harus kerja sama dengan parpol lain, termasuk PKB," katanya.

Duet Ahok-Ida Fauziyah di bursa Pilkada Jakarta mendapatkan tanggapan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Partai Gerindra. Apa katanya?

Gerindra: Hal yang biasa

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons mencuatnya duet Ahok-Ida Fauziyah dalam bursa Pilkada Jakarta. Dia menilai, kemunculan kedua tokoh itu sebagai hal yang biasa. 

"Saya pikir ya dinamika yang ada itu biasa saja. PDIP dengan calonnya, PKB dengan calonnya," kata Dasco usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Juli 2024.

Lebih lanjut, Dasco menilai PDIP dan PKB tak akan sungguh-sungguh membentuk poros koalisi baru di samping Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia berpendapat bahwa hanya ada dua pasangan calon yang nantinya akan bertanding di Pilkada Jakarta.

"Saya yakin pada akhirnya di Pilkada Jakarta itu maksimal hanya akan terjadi dua pasang saja yang bertarung," ujarnya.

Respons Anies

Sementara Anies mengaku tak merisaukan jika seandainya duet Ahok-Ida Fauziyah maju sebagai pesaingnya. 

"Bagi saya, masalah-masalah utama yang dianggap penting bagi masyarakat menjadi fokus bagi kami," kata Anies usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Anies mengatakan, siapa pun yang akan diusung di Pilkada Jakarta memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Jakarta.

"Saya cenderung untuk berfokus pada tantangan yang harus dihadapi masyarakat daripada siapa yang akan berada di gelanggang pilkada," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah sebelumnya mengakui bahwa Ida menjadi kader unggulan untuk diusung sebagai calon wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.

Luluk memproyeksikan Ida berpeluang menjadi pendamping Anies yang telah diusung PKS. Dia menilai, belum ada peluang Ida akan mendampingi Ahok, yang digadang-gadang PDIP untuk kembali maju menantang Anies.

"Saya sih belum melihat adanya peluang Ahok-Ida Fauziah karena dukungan untuk Mas Anies belum dicabut," kata Ida kepada Tempo, Senin, 29 Juli 2024

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus