Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

Riset: Umur Difabel Intelektual 27 Tahun Lebih Pendek dari Non-Difabel

Ketahui apa penyebab harapan hidup difabel intelektual lebih rendah dibandingkan non-difabel.

5 Maret 2022 | 17.46 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi difabel. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian di Australia menunjukkan harapan hidup difabel intelektual lebih rendah dibanding non-difabel. Riset tersebut juga menelisik apa penyebabnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Penelitian The Royal Commission of Disability Australia mengungkap kerentanan yang dialami penyandang disabilitas intelektual karena pengabaian sistemik dalam sistem pelayanan kesehatan. Akibatnya, difabel intelektual memiliki angka harapan hidup 27 tahun lebih singkat dibanding non-difabel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penyandang disabilitas intelektual meninggal hingga 27 tahun lebih awal daripada non-disabilitas dan setidaknya dua kali berpotensi mengalami kondisi batal karena penyebab yang sebenarnya dapat dihindari," kata Julian Trollor dari Departemen Neuropsikiatri dan Perkembangan Universitas New South Wales seperti yang dikutip ABC Net pada Jumat, 4 Maret 2022. Difabel intelektual, menurut dia, rentan mengalami kritis sebagai dampak suatu penyakit yang bagi non-difabel dapat sembuh dengan mudah.

Julian Trollor menjelaskan, banyak penyandang disabilitas intelektual yang tidak dapat mengakses perawatan kesehatan yang layak sebagai upaya pencegahan. Penelitian menunjukkan, difabel intelektual memiliki faktor risiko menderita penyakit berat di kemudian hari, seperti obesitas, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Penelitian di Australia mengungkap usia kematian pada difabel intelektual rata-rata terjadi pada 54 tahun atau lebih muda 27 tahun dari usia kematian orang pada umumnya. Selain itu, 30 persen kematian disebabkan oleh penyakit yang seharusnya dapat dicegah.

Menghadapi masalah ini, lebih dari seratus akademisi dan advokat Australia, termasuk Australian of the Year Dylan Alcott bergabung dalam kampanye untuk memperbaiki sistem kesehatan bagi difabel intelektual. Mereka meminta pemerintah Australia menyediakan sistem layanan kesehatan yang setara serta dapat diakses penyandang disabilitas intelektual.

Baca juga:
Difabel Dapat Beasiswa Australia, Duta Besar Williams: Anda Bisa Lebih Mandiri

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus