Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia disingkat PSI membuka pendaftaran bakal calon ketua umum partai pada Selasa, 13 Mei 2025 hingga akhir Mei. Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman, mengklaim semua kader bisa mencalonkan diri termasuk Kaesang Pangarep. Bahkan, tidak menutup kemungkinan mantan presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut mendaftar sebagai bakal calon ketua umum PSI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui pernyataannya di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Mei 2025, Andy menyampaikan bahwa semua mantan ketua umum, termasuk Kaesang Pangarep, tetap bisa kembali mencalonkan diri menjadi kandidat ketum sebab setiap kader PSI akan mendapat hak memilih melalui sistem pemilihan elektronik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut fakta-fakta seputar pemilihan ketua umum baru PSI yang disebut-sebut bakal diikuti Jokowi.
Jadwal Pemilihan
Nama-nama calon ketua umum rencananya bakal ditetapkan dan diumumkan PSI hingga 18 Juni 2025. Setelah itu, para calon Ketua umum akan berkampanye mulai 19 Juni hingga 11 Juli mendatang.
Selanjutnya PSI akan mengumumkan daftar pemilih tetap pada 10 Juli 2025. Sedangkan mulai 12 hingga 19 Juli 2025, partai memasuki masa pencoblosan. Rangkaian tahapan pemilihan ketua umum ini akan bermuara pada Kongres PSI. Sementara, pengumuman hasil pemilu raya PSI rencananya akan dilakukan dalam Kongres PSI pada 19 Juli 2025 di Kota Solo, Jawa Tengah.
Ketum PSI Masuk Kalkulasi Jokowi
Jokowi mengatakan peluang untuk mendaftar sebagai Ketua Umum PSI masuk kalkulasinya. Pernyataan ini dia sampaikan dihadapan awak media di salah satu rumah makan di Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 14 Mei 2025.
“Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah," kata Jokowi. Dia menyatakan belum mendaftarkan diri untuk menjadi ketua umum PSI sebab waktu pendaftarannya masih panjang. Dia pun mengaku tidak mengetahui apakah Kaesang juga akan mendaftar. "Masih panjang, sampai Juni seingat saya," katanya.
Merespons pertanyaan ihwal peluang bersaing dengan anaknya sendiri, Jokowi menyebutkan calon lain akan mundur jika dia memutuskan untuk mendaftar. “Kalau saya mendaftar mungkin yang lain nggak mendaftar. Mungkin,” kata dia.
PSI Berupaya Hilangkan Kesan Partai Jokowi
Andy mengklaim pemilihan ketua umum nanti menghilangkan kesan PSI mengandalkan dinasti politik Jokowi. Pemilu raya, kata dia, adalah konsep yang baru dikenalkan PSI untuk memilih ketua umum.
“Pemilu raya membantah dengan sendirinya semua argumen itu (partai mengandalkan dinasti Jokowi). Karena ketua umum dipilih berdasarkan proses pemilihan yang demokratis. Bukan berdasarkan penunjukan oleh keluarga dan lain sebagainya,” kata Andy melalui sambungan telepon kepada Tempo pada Rabu, 14 Mei 2025.
Kota Solo Simbol Masa Depan PSI
PSI memilih Kota Solo, Jawa Tengah, sebagai tempat untuk kongres partai pada 19 Juli 2025 karena alasan simbolis. Dia mengatakan suara PSI meningkat di kampung halaman mantan presiden Jokowi itu pada Pemilu 2024. “Ya, Solo adalah simbol masa depan PSI juga dalam konteks ini ya. Suara kami meningkat signifikan di Solo,” kata Andy pada Rabu, 14 Mei 2025
Andy menyebutkan faktor Solo sebagai kampung halaman Kaesang Pangarep dan Jokowi pun menjadi alasan partai menggelar kongres di kota itu. “Sehingga ini merupakan simbol masa depan PSI,” kata dia.
Konsep One Man One Vote
Dalam menentukan ketua umum yang baru, PSI akan menggunakan konsep satu anggota satu suara (one man one vote). Andy menyebut setiap anggota partai memiliki hak sama untuk memilih dan dipilih menjadi calon ketua umum. Pemilihan bakal dilakukan secara daring melalui mekanisme e-voting.
Sementara itu, syarat khusus untuk maju menjadi calon ketua umum PSI ialah bakal calon wajib memiliki dukungan minimal dari lima Dewan Pengurus Wilayah atau DPW tingkat provinsi, dan 20 Dewan Pengurus Daerah atau DPD tingkat kota/kabupaten.
Konsep Pemilu Terinspirasi dari Jokowi
Menurut Andy konsep satu anggota satu suara dalam pemilihan umum raya kali ini terinspirasi dari gagasan Jokowi. PSI, kata dia sudah sejak lama menganggap Jokowi sebagai mentor. Partai menilai masukan dari Jokowi itu sebagai sesuatu yang out of the box atau berbeda.
“Jadi begitu Pak Jokowi bicara tentang partai super terbuka, kemudian dalam beberapa pertemuan juga menyebutkan bahwa memang sebaiknya ketua umum dipilih secara langsung, kami di internal itu mulai melihat-lihat, di tempat lain bagaimana sih ini dipraktikkan?” ucap Andy
Kendati mengadopsi ide Jokowi, Andy mengatakan PSI tetap berdiskusi secara internal dalam Menyusun pemilu raya. Sebelumnya, Jokowi menyampaikan ide ingin membuat Partai Super Tbk saat wawancara dengan Najwa Shihab. Awalnya, Najwa bertanya mengenai peluang Jokowi bergabung dengan partai politik lagi setelah pisah jalan dengan PDIP. Saat itu, Jokowi mengaku belum kepikiran, meskipun beberapa partai dikabarkan tertarik mengajaknya bergabung.
Kaesang Punya Peluang Calonkan Diri
Semua mantan ketum, termasuk Kaesang, kata Andy, tetap bisa kembali mencalonkan diri menjadi kandidat ketum selanjutnya. Namun, apakah Kaesang akan mendaftarkan diri menjadi calon ketum lagi, Andy tidak mengkonfirmasi maupun membantah. “Nanti kami tanyakan ke Mas Kaesang,” ucap dia.
Sementara itu, sebelumnya Kaesang telah menyampaikan rencananya untuk ikut mencalonkan diri sebagai ketua umum PSI berikutnya. Menurut dia, semua kader boleh mencalonkan diri. "Ya (maju sebagai calon ketua umum PSI. Boleh semua," kata dia di Loji Gandrung Solo pada Jumat, 11 April 2025.
Jokowi Berpeluang Jadi Ketua Umum
PSI tak menutup kemungkinan mantan presiden Jokowi turut mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketum PSI. Menurut Andy, pemilihan umum raya PSI dapat diikuti oleh semua orang yang berstatus kader dan memiliki kartu tanda anggota atau KTA partai. “Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” ucap Andy di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Mei 2025.
Sapto Yunus, Dede Leni Mardianti, Daniel Ahmad Fajri, Septia Ryanthie dan Ervana Trikarinaputri turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Jokowi Tak Ingin Kalah Jika Mencalonkan Diri Jadi Ketum PSI