Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Semarang - Beberapa anak-anak kecil dengan menggenggam gelas langsung nimbrung menunggu giliran minum air dari sumur siap minum usai dicoba oleh Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi atau Menristekdikti Mohamad Nasir, di Godang Raya, Tembalang, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nasir sebagai orang pertama meminum air instalasi sumur dalam tersebut langsung sumringah usai meneguk segelas air sumur bor tersebut. "Segaaarr," ujar Nasir dengan nada yang panjang, Sabtu, 22 September 2018.
Menurut Nasir, air dari sumur dengan dalam 120 meter tersebut memiliki pH atau tingkat keasaman 8,3 yang sangat baik untuk tubuh, bahkan membantu proses kerja ginjal. Ia membandingkan dengan air mineral kemasan di pasaran yang paling tinggi hanya memiliki pH 6,0.
Nasir mengatakan dengan PH 8 tersebut, air terasa lebih seret lantaran kandungan mineral semakin sedikit jika pH-nya tinggi. Namun kualitasnya di atas air kemasan mineral yang dijual di pasaran.
Salah satu warga Tembalang, Takziyatul Mutmainah, tidak ragu untuk mencoba air tersebut setelah mengetahui tingkatan pH-nya yang tinggi. "Saat tahu pH nya diatas 8, saya langsung coba."
Menurut Takziyatul airnya lebih segar dibanding air mineral kemasan yang dijual. Dia pun meminum beberapa gelas.
Kemenristekdikti, kata Nasir, meminta bantuan Badan Tenaga Nuklir Nasional untuk memindai kawasan tersebut dengan teknologi sensor deepwell. Hasilnya, kata Nasir, hasil air tersebut bisa dipakai untuk 87 tahun ke depan.
Keberadaan sumur tersebut tanpa mengganggu sumur-sumur warga yang kedalamannya hanya 20-30 meter. "Ini bukan air tanah, jadi tidak akan mengganggu sumur-sumur milik warga," ujarnya.
Nasir menyebutkan kekuatan debit 2,5 liter per detik merupakan perhitungan untuk puncak musim kemarau. Sedangkan saat musim penghujan yang mulai masuk Oktober mendatang, debit air sumur tersebut diprediksi akan bertambah. Menurut dia galon dengan kapasitas 6 ribu liter bisa penuh dalam kurun waktu satu jam.
Nasir berharap dengan program ini masyarakat terbantu dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Program ini pun juga dilakukan di sejumlah daerah lainnya seperti Jepara, Sulawesi, bahkan Maluku.
Ketua RW 03 Godang Raya Barat, Warno, menyebutkan wilayah Godang Raya tersebut merupakan kawasan yang langsung kena dampak kekeringan saat musim kemarau. Tidak jarang kata dia, warga meminta dialiri air dari RW sebelah jika terjadi kekeringan.
Warno mengatakan dengan peresmian sarana air ini, seluruh rumah di RW dengan 80 kepala keluarga tersebut sudah mulai bisa dinikmati karena sudah terhubung dengan paralon dari tangki penampung air sumur.
Warno berharap dengan kelebihan air tersebut juga bisa dirasakan oleh warga lainnya di luar Godang Raya."Apa lagi sudah bisa diminum," ujarnya.