Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK akan dimulai pada April 2018 untuk jenjang SMA/MA, SMK, dan SMP/MTs. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan masih ada sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer untuk melaksanakan UNBK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Totok, Kemendikbud akan mencoba mencari solusi dengan menerapkan sharing fasilitas dengan sekolah lain. “UNBK bisa tetap dijalankan lewat sharing fasilitas dengan sekolah lain," kata dia pada Selasa, 6 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Totok mengatakan siswa dari sekolah yang belum memadai fasilitasnya bisa mengikuti UNBK di sekolah lain yang sarana komputernya sudah memadai. Kebijakan itu, menurut dia, seiring dengan bertambahnya jumlah sekolah yang akan mengikuti UNBK.
Berdasarkan data dari situs resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sekolah yang terdaftar sebagai peserta UNBK pada tahun 2017 sebanyak 30.577 sekolah. Sedangkan data per 7 Maret 2018, sudah ada 59.602 sekolah yang terdaftar untuk mengikuti UNBK.
“Menurut kami, kebijakan ini bagus juga untuk sekolah, agar budaya sharing bisa berjalan,” kata Totok.
Totok menuturkan, hingga saat ini sudah ada 16 provinsi yang seratus persen menerapkan UNBK untuk tingkat SMA/MA. Sedangkan tingkat SMK ada 18 provinsi dan tingkat SMP ada dua provinsi, yaitu DKI Jakarta dan Yogyakarta.
UN SMK akan diselenggarakan pada 2 April hingga 5 April, sedangkan SMA/MA pada 9 hingga 12 April dan UN susulan SMK/SMA/MA pada 17 April hingga 18 April. Untuk SMP/MTs, UN akan diselenggarakan pada 23 hingga 26 April dan susulannya pada 8 hingga 9 Mei.