Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO,Solo - Mantan presiden Joko Widodo mengaku belum ada komunikasi dari Perkumpulan Advokat Indonesia (Peradi) Bersatu ihwal rencana mereka berkunjung ke kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Peradi Bersatu diketahui merupakan sekelompok advokat yang melaporkan Roy Suryo cs ke polisi tentang dugaan penghasutan isu ijazah palsu Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor:Tentara Keluar Barak: Pengamanan Demo hingga PSN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Belum, belum ada komunikasi," ungkap Jokowi saat ditemui di Solo, Rabu, 14 Mei 2025.
Rencana Peradi Bersatu berkunjung ke Solo untuk menemui Jokowi sebelumnya dikemukakan oleh Ketua Umum Peradi Bersatu Zevrijn Boy Kanu saat di Kepolisian Resor Metro Kota Jakarta Selatan pada Selasa, 13 Mei 2025.
Boy mengaku belum tahu kepastian jadwal rencana berkunjung ke kediaman Jokowi di Solo itu. Namun, kata dia, sudah ada komunikasi dengan pihak Jokowi. "Pastinya sudah ada komunikasi," kata dia.
Jika benar dari Peradi Bersatu itu akan mengunjunginya, Jokowi tidak mempermasalahkannya. Menanggapi Peradi Bersatu yang melaporkan Roy Suryo cs ke polisi, Jokowi menyebut itu adalah hak mereka.
"Ya itu hak setiap individu, hak setiap ormas atau organisasi. Itu hak hukum yang dimiliki oleh mereka," katanya. Jokowi mengklaim tidak ada komunikasi antara dirinya dan Peradi Bersatu terkait pelaporan tersebut.
Di sisi lain, Jokowi menjelaskan satu per satu beberapa kasus yang berkaitan dengan ijazahnya itu. "Supaya tahu ya. Di Bareskrim itu ada aduan dari seseorang, sehingga kemarin kami juga diundang untuk menyerahkan berkas ijazah asli baik yang universitas maupun yang SMA, SMP, SD, kami berikan. Sampai sekarang masih di sana (Bareskrim Mabes Polri) ijazahnya. Yang kedua, ada kami melaporkan, itu di Polda Metro Jaya. Itu beda lagi. Lalu ada lagi yang di Solo, itu perdata, beda lagi," tutur dia.
Jokowi menjelaskan untuk di Bareskrim Mabes Polri, pihaknya mengutus adik ipar untuk menyerahkan ijazah asli. Karena pihaknya harus menyerahkan dokumen yang sangat penting, Jokowi mengatakan ia mengirim orang yang dipercaya olehnya.
"Kalau memang saya dipanggil untuk mengklarifikasi hal-hal yang perlu diklarifikasi ya saya datang. Sekarang posisi ijazah masih di Bareskrim. Nanti kalau sudah selesai pasti akan diberitahukan dan kita ambil. (Ijazah) yang masih di sana yang SMA dan yang universitas," katanya.