Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

SETARA Setuju BPIP: Ada Kelompok Pakai Agama Musuhi Pancasila

SETARA Institute mengatakan setuju dengan pernyataan Kepala BPIP. Ada kelompok yang menggunakan agama sebagai musuh Pancasila.

13 Februari 2020 | 10.58 WIB

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi usai dilantik di Istana Negara pada Rabu, 5 Februari 2020. TEMPO/Dewi Nurita
Perbesar
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi usai dilantik di Istana Negara pada Rabu, 5 Februari 2020. TEMPO/Dewi Nurita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - SETARA Institute menilai pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi soal agama dan pancasila, berdasarkan fakta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Dalam pandangan SETARA Institute, apa yang disampaikan Kepala BPIP faktual adanya. Dia secara terbuka mengakui bahwa ada sekelompok orang, yang mereduksi agama, mengatasnamakan agama, dan mendaku mewakili pemeluk agama mayoritas, telah menggunakan agama untuk memusuhi Pancasila,” kata Direktur Riset Setara Institute Halili, melalui keterangan tertulis, Kamis 13 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Halili mengatakan berdasarkan data SETARA mengenai Kondisi Kebebasan beragama dan berkeyakinan, kelompok-kelompok intoleran, telah melakukan sejumlah pelanggaran kebebasan beragama. Dalam 12 tahun terakhir, telah terjadi 2.400 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan 3.177 insiden.

Data pelanggaran tersebut menurut Halili menegaskan individu dan kelompok intoleran yang telah nyata-nyata melanggar hak konstitusional warga untuk beragama atau berkeyakinan. Padahal, kebebasan beragama diatur dalam Pasal 29 Ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara 1945.

Ucapan Yudian memancing polemik setelah dia berbicara soal hubungan agama dan Pancasila di salah satu media. Di situ ditulis Yudian menyebut agama jadi musuh terbesar Pancasila.

Halili menangkap konteks pernyataan tersebut berbeda dari apa yang kini ramai di publik. Menurut dia, BPIP berbicara soal sekelompok minoritas yang mengatasnamakan mayoritas telah menggunakan agama untuk memusuhi Pancasila. Serta terdapat sekelompok orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politik kelompoknya.

“Sayangnya, yang menjadi konsumsi awam, juga oknum anggota DPR, Partai Politik, Pimpinan MUI, Pimpinan Ormas Islam, dan bahkan beberapa intelektual di Perguruan Tinggi adalah ‘Agama Musuh Pancasila’,” ucapnya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus