Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Soal Sansekerta, JJ Rizal Usul JK Ubah Nama Anak Usahanya Dulu

Sejarawan JJ Rizal meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan contoh penggunaan bahasa Indonesia dalam bisnisnya,

18 Juli 2019 | 15.04 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2019. Tempo/Egi Adyatama
material-symbols:fullscreenPerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2019. Tempo/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan JJ Rizal meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan contoh penggunaan bahasa Indonesia dalam bisnisnya, sebelum mengusulkan penggantian istilah dari bahasa Sansekerta. "Seharusnya Pak JK lebih dulu mengoreksi nama-nama anak usaha bisnisnya," kata JJ Rizal, Kamis, 18 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Rizal pun meminta maaf jika JK merasa nama-nama Sansekerta tidak memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Namun, kata Rizal, nama-nama anak usaha JK pun juga tidak semua mengandung bahasa Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyebut salah satu anak usaha bisnis JK, yaitu PT Baruga Asrinusa Development. Kata 'nusa', menurut Rizal, akarnya Sansekerta. Kemudian, dia juga menyebut kata 'development' yang merupakan bahasa Inggris. Selain itu, anak usaha JK lainnya yang memakai bahasa Inggris adalah Kalla Hospitality dan Kalla Electrical System.

"Mungkin dengan mengindonesiakan lebih dulu itu semua dan menjadi teladan," katanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebelumnya meminta istilah dalam bahasa Sansekerta diganti dengan bahasa Indonesia yang benar. Saat itu, JK sedang memberikan selamat kepada peraih penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha atau penghargaan untuk kepala daerah berprestasi. JK mengaku sulit menyebut nama penghargaan tersebut dengan benar.

Menurut JK, istilah dalam bahasa Sansekerta sudah tak lagi relevan di zaman sekarang. Ia yakin tak ada pihak yang hafal dengan penyebutan istilah tersebut. Karena itu, JK pun mengingatkan agar kementerian dan lembaga segera mengganti istilah-istilah tersebut.

FRISKI RIANA

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus