Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai politik beserta para tokohnya akan melakukan segala cara untuk merebut minat masyarakat. Salah satunya caranya menggunakan iklan politik. Mengutip publikasi Persepsi Pemilih Pemula terhadap Iklan Politik Prabowo-Hatta di Media Televisi, iklan politik proses komunikasi kandidat memanfaatkan kesempatan melalui media massa. Mereka menyampaikan pesan secara sengaja untuk mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan perilaku politik masyarakat.
Apa itu iklan politik?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Iklan politik salah satu komponen penting, karena persepsi khalayak terhadap tokoh bisa dibangun. Persepsi khalayak faktor utama membentuk citra dan kredibilitas politik, karena semakin menampilkan citra yang baik, maka peluang untuk berkuasa pun semakin besar.
Merujuk publikasi Membaca Poster Iklan Politik Wisnu Wardhana, iklan politik dibagi tiga, antara lain.
1. Iklan advokasi kandidat
Iklan politik ini mengenai calon dengan pendekatan pujian atas prestasi masa lalu. Kandidat memang bermaksud baik, bisa dipercaya dan mengidentifikasi diri selalu menjadi bagian dari pemilih.
2. Iklan menyerang
Iklan ini berfokus kegagalan dan masa lalu yang buruk dari kompetitor yang menggunakan pendekatan mengikuti alur permainan lawan. Ketika diserang akan berbalik menyerang.
3. Iklan membandingkan
Iklan jenis ini menyerang, tetapi membandingkan data dengan kualitas, rekam jejak, dan proposal antar kandidat.
Bentuk iklan politik
Bentuk lain dari iklan politik seperti mengadakan konsolidasi, mengunjungi berbagai tempat umum, melakukan kontak langsung dengan masyarakat, pemasangan dan pembagian pamflet. Mengirimkan pesan singkat ke masyarakat hingga menggunakan situs web atau berbicara di media massa seperti radio atau televisi juga iklan politik.
Sejarah dari iklan politik telah berkembang sejak abad ke-19. Iklan politik pertama kali disiarkan menggunakan media pamflet, poster, parade, dan sebagainya. Iklan politik berkembang pesat sejak ditemukan televisi. Dwight Eisenhower merupakan kandidat pertama yang menggunakan televisi sebagai sarana iklan politik pada 1952. Ia menghabiskan hingga 1 juta dolar Amerika Serikat.
Penggunaan iklan politik yang digunakan di banyak media tidak selalu berjalan lurus dengan keberhasilan calon kandidat. Mengutip dari publikasi Iklan Politik dan Kegagalan Partai Politik, iklan politik yang menyerbu media massa tidak selamanya berguna menarik suara dalam pemilihan umum. Hal itu terbukti keberhasilan Bill Clinton melenggang ke Gedung Putih untuk pertama kalinya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.