Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kemeriahan Asian Games 2018, masyarakat kini menyambut perhelatan olahraga untuk penyandang disabilitas atau Asian Para Games 2018. Berbagai persiapan dilakukan untuk mensukseskan ajang olahraga yang berlangsung pada 8 sampai 16 Oktober 2018 di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 atau Indonesia 2018 Asian Para Games Committee (INAPGOC) mempersiapkan fasilitas pertandingan untuk 18 cabang olahraga, merancang pesta pembukaan - penutupan, sampai lagu tema Asian Para Games 2018 dengan tidak meninggalkan kemampuan penyandang disabilitas itu sendiri. Laninka Siamiyono adalah seorang penyandang disabilitas yang turut membantu pembuatan lagu tema Asian Para Games 2018.
Laninka Siamiyono dikenal sebagai beauty vlogger dan mengelola komunitas difabel. "Aku jadi backing vocal untuk lagu Asian Para Games 2018. Rasanya bangga dan bersemangat bisa berpatisipasi di acara besar seperti ini,” ujar Laninka di Harlequin Bistro Kemang, Jakarta Selatan, Minggu 16 September 2018.
Laninka Siamiyono, pendiri Lipstick untuk Difabel, di Harlequin Bistro, Jakarta Selatan, Minggu 16 September 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)
Laninka Siamiyono yang menderita Rheumatoid Arthritis ini mengatakan perhelatan Asian Para Games 2018 menjadi sarana bagi penyandang disabilitas untuk turut berperan. Dia mengatakan, beberapa teman disabilitas turut berpatisipasi misalnya dengan melatih para sukarelawan menghadapi dan membantu teman-teman difabel.
"Kami senang karena sekaligus membuktikan kalau teman-teman difabel mampu bersaing dalam kompetisi olahraga,” kata penggagas gerakan 1000 lipstik untuk difabel ini. Laninka Siamiyono melanjutkan, ajang seperti ini membantu menunjukkan kepada masyarakat kalau setiap orang bisa melakukan sesuatu yang positif meski mengalami keterbatasan.
“Asian Para Games 2018 bisa mengubah persepsi masyarakat kalau kami tidak kurang. Kami bekerja keras dua kali lipat,” tutur Laninka Siamiyono. Dia juga berharap Asian Para Games 2018 dapat mengurangi diskriminasi masyarakat terhadap komunitas difabel.
Artikel lainnya:
Fauzi Purwo, dari Tukang Sampah Jadi Atlet Asian Para Games 2018