Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi teranyar lembaga survei Alvara Research Center mencatat pemilu 2019 merupakan pemilu yang tak terlalu menarik dibanding pemilu 2014. Alasannya, hingga akhir 2018, mayoritas publik bahkan tak mengetahui tagline kampanye dari kedua pasangan calon yang bertarung dalam pilpres.
"Survei menunjukkan hanya 22,7 persen yang mengetahui Indonesia Maju sebagai tagline kampanye Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Sementara hanya 19 persen saja yang mengetahui Indonesia Adil Makmur sebagai tagline kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," kata CEO dan Founder Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, di hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat 11 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasan berujar selama empat bulan kampanye ini para pemilih hanya dihadapkan dengan isu-isu pinggiran dari masing-masing kandidat. Isu-isu itu, kata dia, tak relevan dengan harapan para pemilih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seharusnya para kandidat saling beradu argumen, mau dibawa kemana wajah Indonesia lima tahun mendatang," ujar Hasan.
Survei Alvara ini juga mencatat elektabilitas paslon Jokowi - Ma'ruf Amin masih unggul atas lawannya Prabowo - Sandiaga. Dalam survei itu, angka elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 54,3 persen sedangkan Prabowo - Sandiaga sebesar 35,1 persen.
Survei digelar pada 11-24 Desember 2018 dengan melibatkan 1.200 responden yang memiliki hak pilih di seluruh provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan ialah multistage random sampling dengan wawancara responden. Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN