Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur diterjunkan untuk menyelidiki penyebab jatuhnya girder proyek tol Pasuruan-Probolinggo. Insiden itu menyebabkan satu pekerja tewas dan dua lainnya terluka.
"Hari ini Tim Labfor Polda Jawa Timur sudah ada di lokasi untuk melakukan penyelidikan," kata Kepala Kepolisian Resor Pasuruan Kota, Ajun Komisaris Besar Rizal Martomo, saat dihubungi Tempo pada Senin, 30 Oktober 2017.
Baca: Girder Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk, 1 Tewas dan 2 Terluka
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rizal mengatakan tim labfor diterjunkan untuk melengkapi pemeriksaan dari tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. Semalam, tim Ditreskrimum telah memeriksa 14 pekerja proyek dari PT Waskita Karya dan PT Pancang Sakti di Mapolres Pasuruan Kota.
Selain memeriksa pekerja proyek, tim Ditreskrimum Polda Jawa Timur sore kemarin juga telah mendatangi lokasi kejadian di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. "Dari Ditreskrimum Polda Jawa Timur ada 12 orang," kata Rizal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Girder Tol Pasuruan Ambruk, Bina Marga Cari Penyebabnya
Menurut dia, polisi hingga kini belum mengetahui penyebab pasti insiden yang menewaskan satu pekerja di proyek strategis nasional itu. "Belum diketahui penyebabnya. Tunggu nanti hasil pemeriksaan disinkronkan dengan Tim Labfor Polda Jatim," kata Rizal.
Di samping Tim Labfor, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hari ini juga dikabarkan diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki ambruknya konstruksi jalan tol Pasuruan-Probolinggo tersebut. Namun saat dikonfirmasi, Rizal mengaku belum mengetahui. Insiden yang terjadi pada Ahad pagi menyebabkan satu pekerja tewas dan dua lainnya terluka. Korban yang tewas adalah Heri Sunandar, pekerja mekanik PT Waskita, sedangkan korban luka bernama Sugiono dan Nurdin.