Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

Tips Menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus yang Melakukan Blocking Area

Orang tua atau pendamping anak berkebutuhan khusus mesti tahu cara respons anak Austisme dan difabel mental intelektual saat melakukan blocking area.

6 Desember 2020 | 10.11 WIB

Ilustrasi difabel. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi difabel. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua atau pendamping anak berkebutuhan khusus mesti pernah mengalami situasi saat anak menolak pembelajaran atau arahan. Ketua Yayasan Biruku Indonesia -organisasi pendampingan anak difabel, Juju Sukmana mengatakan apa yang dilakukan oleh anak berkebutuhan khusus itu disebut blocking area.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Blocking area ini kerap terjadi pada anak dengan autisme atau disabilitas intelektual sebagai respons alami dalam mempertahankan rasa nyaman mereka," ujar Juju Sukmana dalam diskusi virtual mengenai 'Perlindungan Hak Pendidikan Bagi Anak Penyandang Autisme dan Tuna Grahita Selama Pandemi' yang diadakan ALSA Legal Couching Clinic Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Sabtu 5 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu cara anak penyandang disabilitas mental intelektual dan penyandang Autisme mempertahankan rasa nyaman atau aspirasinya dalam berinteraksi adalah menolak konsep yang ditawarkan orang di sekitarnya, termasuk orang tua. Konsep ini dikenal dengan istilah Blocking Area. Blocking area ini terjadi karena anak berkebutuhan khusus tadi memiliki perilaku dan penyikapan berbeda dalam sebuah interaksi.

Perilaku yang berbeda ini sering disalahartikan oleh orang tua atau pendamping anak berkebutuhan khusus. Padahal, perilaku terrsebut muncul sebagai respon atas penyerapan informasi yang berbeda pada anak dengan Autisme dan disabilitas intelektual.

Lantaran tingkat respons blocking area yang cukup tinggi pada anak penyandang Autisme dan disabilitas intelektual ini, orang tua dan pendamping harus konsisten dalam menerapkan aturan perilaku kepada anak. Menurut Juju, bila blocking area masih sering terjadi, orang tua atau pendamping harus mengkaji ulang konsep aturan berperilaku yang sudah diterapkan kepada anak sebelumnya.

"Apalagi cara penyampaian aspirasi anak-anak dengan Autisme dan disabilitas intelektual itu berbeda dengan anak-anak non-difabel," katanya. Akibatnya, orang tua atau pendamping merasa bingung, lelah, dan tak jarang putus asa dalam menghadapi penolakan dari anak.

Konselor yang juga Psikolog Yayasan Biruku Indonesia, Yasmin Mahalia menambahkan, rasa lelah menghadapi gangguan perilaku pada anak dengan Autisme dan disabilitas intelektual adalah fase yang harus dijalani orang tua atau pendamping. Yang penting dipahami oleh orang tua atau pendamping, yakni fase tersebut merupakan bagian dari pembelajaran seumur hidup demi menyelamatkan anak berkebutuhan khusus di masa depan.

"Sebab itu, sebelum orang tua memberikan pendidikan atau terapi kepada anak berkebutuhan khusus, orang tua harus selesai dengan diri mereka dulu," kata Yasmin. Caranya, masuk dan lulus dulu dalam fase penerimaan. Baru kemudian masuk ke fase penataan.

Pada kesempatan itu, Yasmin menjelaskan perbedaan antara Autisme dengan disabilitas intelektual. Menurut Yasmin, Autisme merupakan hambatan perkembangan yang terjadi karena gangguan komunikasi, interaksi sosial, dan akhirnya berlanjut pada gangguan perilaku.

"Cara mendeskripsikan tindakan mereka harus berbeda karena terjadi gangguan fokus dan persepsi penyerapan informasi. Lalu perilaku yang muncul juga berbeda, misalkan tiba tiba menangis," kata Yasmin. Sementara disabilitas intelektual, menurut Yasmin, adalah hambatan berinteraksi dan perilaku yang terjadi karena gangguan kognitif dan intelektual.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus