Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Transportasi Kota Jakarta atau DTKJ menyoroti sejumlah fasilitas yang layak untuk difabel di moda transportasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua DTKJ Harris Muhamadun mengatakan moda transportasi, terutama di ibu kota Jakarta harus lebih maju dan modern, sekaligus berkeadilan. "Adil dan mampu melayani kebutuhan kalangan disabilitas melebihi ekspektasi mereka," kata Harris dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu 26 Agustus 2020. Jakarta menjadi rujukan, menurut dia, karena transportasi publik di ibu kota negara ini memiliki perkembangan yang pesat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Penelitian dan Pengembangan DTKJ, Leksmono Suryo mengatakan layanan transportasi umum yang dianggap sudah cukup ramah untuk difabel adalah TransJakarta dan Mass Rapid Transit atau MRT. Moda transportasi TransJakarta memiliki layanan TransJakarta Cares.
Sejak 2016, layanan tersebut berfungsi mengantarkan penyandang disabilitas untuk mobilisasi di ibu kota dengan pemesanan satu hari sebelum perjalanan. Caranya, tinggal menghubungi nomor 1500 102 kemudian menentukan titik penjemputan dan menyampaikan tujuan.
Pelaksana Tugas Kepala Divisi Integrasi TransJakarta, Bano Yogaswara mengatakan pada 2019 TransJakarta Cares dengan 26 armada sudah melayani 51 ribu pelanggan disabilitas.
Presiden Joko Widodo menyalami penumpang difabel ketika mencoba MRT dengan rute stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus-Istora di Jakarta, Kamis 21 Maret 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Selain TransJakarta, moda transportasi umum yang dinilai sudah ramah difabel adalah MRT. Direktur Operasional MRT Jakarta, Muhammad Effendi menjelaskan beberapa fasilitas yang tersedia untuk penumpang difabel antara lain pintu yang lebar di lokasi pemeriksaan tiket dan kereta sehingga mudah dilewati pengguna kursi roda.
"Kami juga menyediakan ruang khusus untuk mengguna kursi roda di dalam kereta, elevator khusus disabilitas, layar informasi untuk difabel rungu, hingga tanda khusus sebagai penumpang prioritas," ujar Effendi.
Kendati sudah ada moda transportasi yang cukup menunjang kebutuhan mobilitas difabel, Leksmono Suryo mengatakan masih banyak yang perlu dibenahi guna mendukung penyandang disabilitas dalam melakukan perjalanan. Misalkan kelayakan trotoar, ketersediaan lift di jembatan penyeberangan dan stasiun kereta, akses dalam membuat SIM D bagi penyandang disabilitas tuli, dan akses perpanjangan kartu gratis TransJakarta bagi disabilitas.
"Kami sedang memperbaharui data tentang berapa persen trotoar, jumlah bus, atau kereta api dan halte yang spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan difabel," kata Leksmono. "Kami mendorong pemerintah mewujudkan ekspektasi mobilitas yang ramah difabel."
Foto 
