Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tampaknya masih geram atas tindakan pihak tak bertanggung jawab yang mencatut namanya. Ia menuliskan hal tersebut dalam akun media sosialnya hari ini.
“Siapapun catut nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), minta jabatan/proyek abaikan saja. Pemerintahan bersih harus dipraktikkan –Jkw,” kata Presiden dalam akun Twitter-nya.
Berbagai tanggapan atas hal itu pun muncul dari para netizen. Seperti akun @riiery yang mengatakan banyak calo paspor yang mencatut nama Presiden. “Pak, banyak ormas di Kuala Lumpur yg mengatasnamakan bapak. Yg ujungnya adalah calo paspor,” cuit pemilik akun itu.
Nama Presiden Joko Widodo sendiri diketahui dicatut Setya Novanto saat ia mengadakan pertemuan dengan mantan petinggi Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha Riza Chalid, terkait dengan upaya mempermulus perpanjangan kontrak karya Freeport di Papua.
Akibat munculnya kasus ini, Setya Novanto kemudian mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua DPR RI. Kejaksaan Agung pun mulai mengusut kasus ini. Namun, sudah dua kali Setya Novanto dipanggil Kejaksaan Agung, tak sekali pun ia datang.
Sedangkan pengusaha Riza Chalid, yang juga hadir dalam pertemuan itu, diketahui sudah tiga kali dipanggil Kejaksaan Agung. Namun tak sekali pun ia hadir memenuhi panggilan Kejaksaan.
DIKO OKTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini