Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Twit Presiden Jokowi: Siapa pun Catut Nama Saya, Abaikan Saja

Presiden Joko Widodo tampaknya masih geram atas pencatutan namanya dalam kasus Freeport.

21 Januari 2016 | 10.51 WIB

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait proses sidang MKD DPR RI di Istana Negara, Jakarta, 15 Desember 2015. Sidang etik Ketua DPR Setya Novanto di MKD ini terkait kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres dalam lobi kontrak PT Freeport Indone
Perbesar
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers terkait proses sidang MKD DPR RI di Istana Negara, Jakarta, 15 Desember 2015. Sidang etik Ketua DPR Setya Novanto di MKD ini terkait kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres dalam lobi kontrak PT Freeport Indone

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tampaknya masih geram atas tindakan pihak tak bertanggung jawab yang mencatut namanya. Ia menuliskan hal tersebut dalam akun media sosialnya hari ini.

“Siapapun catut nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), minta jabatan/proyek abaikan saja. Pemerintahan bersih harus dipraktikkan –Jkw,” kata Presiden dalam akun Twitter-nya.

Berbagai tanggapan atas hal itu pun muncul dari para netizen. Seperti akun @riiery yang mengatakan banyak calo paspor yang mencatut nama Presiden. “Pak, banyak ormas di Kuala Lumpur yg mengatasnamakan bapak. Yg ujungnya adalah calo paspor,” cuit pemilik akun itu.

Nama Presiden Joko Widodo sendiri diketahui dicatut Setya Novanto saat ia mengadakan pertemuan dengan mantan petinggi Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha Riza Chalid, terkait dengan upaya mempermulus perpanjangan kontrak karya Freeport di Papua.

Akibat munculnya kasus ini, Setya Novanto kemudian mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua DPR RI. Kejaksaan Agung pun mulai mengusut kasus ini. Namun, sudah dua kali Setya Novanto dipanggil Kejaksaan Agung, tak sekali pun ia datang.

Sedangkan pengusaha Riza Chalid, yang juga hadir dalam pertemuan itu, diketahui sudah tiga kali dipanggil Kejaksaan Agung. Namun tak sekali pun ia hadir memenuhi panggilan Kejaksaan. 

DIKO OKTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Clara Maria Tjandra Dewi

Clara Maria Tjandra Dewi

Lulus dari Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran pada 1996. Bergabung dengan Tempo pada 2001. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal yang mencakup isu hukum, kriminal dan perilaku.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus