Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Viral Video Lontaran Jin Buang Anak: Adakah Jin yang Baik?

Jin buang anak belakangan mencuat, Istilah itu mengacu kritik tajam terhadap upaya pemerintah memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan TImur.

28 Januari 2022 | 00.50 WIB

Desain tersebut merupakan rancangan arsitek I Nyoman Nuarta. Desain Istana Negara buatan I Nyoman Nuarta menjadi pemenangnya setelah 15 kali dilakukan perombakan. Instagram/nyoman_nuarta
Perbesar
Desain tersebut merupakan rancangan arsitek I Nyoman Nuarta. Desain Istana Negara buatan I Nyoman Nuarta menjadi pemenangnya setelah 15 kali dilakukan perombakan. Instagram/nyoman_nuarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Ungkapan jin buang anak belakangan ramai. Perkataan tersebut dilontarkan Edy Mulyadi saat mengomentari pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur.

Ungkapan jin buang anak dianggap sangat kontroversial, hingga ungkapan tersebut dilaporkan ke ranah hukum dengan  aduan dugaan ujaran kebencian. Maka pada Jumat, 28 Januari 2022, Pemeriksaan akan dilakukan oleh Badan Reserse Kriminal Polri atas Edy Mulyadi.

Jin menurut kacamata keyakinan agama islam merupakan makhluk hidup, yang ada kesamaan dari segi kepemilikan akal dan ilmu, serta kemampuan untuk memilih jalan kebaikan dan keburukan.  Hanya yang membedakan Jin dan manusia adalah asal penciptaan di mana jin dari api dan manusia dari tanah, dikutip dari laman elibrary.unikom.ac.id.

Menurut kepercayaan agama Islam, percaya akan keberadaan jin mesti dilakukan. Mengingat hal tersebut tercantum di dalam Al Quran, salah satunya di dalam Surah Jin 72;1 yang berarti “Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur`an), lalu mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur`an yang menakjubkan’”.

Selanjutnya. Kehidupan bangsa Jin berada di alam yang berbeda dengan alam manusia dan malaikat. Bangsa Jin memiliki alam tersendiri, maka manusia tidak bisa melihat bentuk fisik jin.

Itulah alasannya mengapa kelompok ghaib ini disebut Jin karena sifat ijtinan atau ketertutupan fisiknya dari pandangan mata manusia, dikutip dari laman almanhaj.or.id.

Jika di penjelasan sebelumnya bahwa jin sama seperti manusia dalam hal kepemilikan akal dan ilmu, apakah ada Jin yang baik beriman kepada Allah SWT?

Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran Surah Al-Jin ayat 2 yang berbunyi “(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami”. Maka dari ayat tersebut diartikan ada sebagian golongan Jin yan beriman kepada Allah SWT.

Lantas apakah keimanan Jin akan berbalaskan pada masuknya Jin ke dalam Surga? Bagaimana pula jin buang anak tak cuma slogan? Hal tersebut juga telah dijelaskan di dalam Al Quran, yang mana tercantum di dalam surah Ar-Rahman [55]: 56-57, yang berbunyi “Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”, dikutip dari laman muslim.or.id.

TIKA AYU
Baca juga : Bareskrim Panggil Edy Mulyadi Jumat Besok

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.




Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus