Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hendrawan Supratikno meminta semua pihak untuk tidak menafsirkan wacana duet Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo terlalu jauh. Wacana ini pertama kali disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagai ide boleh dicerna dan diperdebatkan. Ini penting untuk menggairahkan diskursus politik. Tapi pada tahapan ini jangan terlalu ditarfirkan terlalu jauh," kata Hendrawan saat dihubungi, Kamis, 24 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang setuju Ganjar menjadi cawapres Anies dan bukan capres, Hendrawan tak terlalu memusingkannya. Menurut dia, perbedaan pendapat seperti ini wajar terjadi.
"Pro-kontra seperti ini selalu muncul. Politik dinamis karena ruang berbeda pendapat selalu terbuka. Yang penting pada akhirnya terjadi konvergensi opini," kata Hendrawan.
Sebelumnya wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ini dilontarkan oleh politikus PDIP Said Abdullah. Ia menanggapi Survei Litbang Kompas soal perbandingan elektabilitas bacapres Ganjar dengan Anies yang terpaut cukup jauh.
Dalam survei tersebut elektabilitas Ganjar mencapai hingga angka 24,9 persen dan Anies di angka 12,7 persen
Said mengatakan bahwa sosok Anies bukanlah sosok kompetitor yang dapat diremehkan. Anies kata Said, adalah sosok cerdas. Sehingga memungkinkan berdampingan dengan Ganjar.
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas," kata Said, Senin, 21 Agustus 2023.
Kemudian Said mengatakan Ganjar ataupun Anies punya rekam pendidikan yang sama merupakan lulusan Universitas Gadja Mada (UGM).
"Jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita kedepan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik," kata dia.
Ganjar Pranowo merupakan calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan atau PDIP bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo. Sementara Anies Baswedan di sisi lain merupakan kandidat calon presiden yang didukung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
M JULNIS FIRMANSYAH I TIKA AYU
Pilihan Editor: Tren Elektabilitas Capres 2 Bulan Terakhir, SMRC: Ganjar Cenderung Naik, Prabowo Stagnan, Anies Turun