Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kabar

Ramadan Kelabu di Yaman

Ramadan kali ini terasa berbeda karena harga bahan-bahan kebutuhan pokok di Yaman melonjak hingga 40 persen.

5 April 2022 | 20.00 WIB

Seorang gadis menerima makanan untuk berbuka puasa dari pusat distribusi makanan selama bulan suci Ramadhan di Sanaa, Yaman, 8 Mei 2019. REUTERS/Khaled Abdullah
Perbesar
Seorang gadis menerima makanan untuk berbuka puasa dari pusat distribusi makanan selama bulan suci Ramadhan di Sanaa, Yaman, 8 Mei 2019. REUTERS/Khaled Abdullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aqeel bin Thabet, seorang profesor yang tinggal di Kota Aden, Yaman, biasanya membeli satu atau dua ekor domba selama ramadan untuk disantap bersama. Namun lantaran adanya kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan pokok pada tahun ini, Aqeel bin Thabet pun hanya bisa membeli daging dari tukang daging sepekan sekali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di kota lain, Intisar Ahmad, 50 tahun, mengaku sudah tidak lagi menyantap daging dan makanan yang manis-manis. Dia mengatakan cukup mengenyangkan perut dengan apa saja yang bisa dimakan. Ahmad menceritakan harga 50 kilogram gula dan tepung terigu di Kota Aden melonjak sampai 40 persen dalam tempo kurang dalam sebulan.

   

Seorang pria bersama anak-anaknya yang melarikan diri dari pertempuran, menikmati makanan saat berbuka puasa di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2019. REUTERS/Khaled Abdullah

Yaman sudah tujuh tahun dikecamuk perang hingga membuat negara itu terbelah antara Kelompok radikal Houthi yang bercokol di wilayah utara Yaman dan Pemerintahan Yaman yang diakui oleh internasional, yang sekarang berkuasa di wilayah selatan Aden.

 

Ibu Kota Sanaa masih dikuasai oleh Houthi, yang direbut oleh kelompok itu pada 2014 silam. Perang Yaman telah mendesak jutaan warga Yaman kelaparan dan membuat nilai mata uang negara itu anjlok.

 

Pasokan bahan bakar di wilayah utara Yaman, kekurangan. Walhasil, harga makanan dan barang-barang kebutuhan lainnya melonjak hingga nyaris tak terjangkau oleh warga Yaman.

  

Ramadan adalah bulan dimana umat Islam harus menahan diri untuk tidak maan dan minum seharian. Waktu berbuka puasa dilakukan pada sore hari atau saat magrib.

 

“Ramadan pada tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena kenaikan harga barang-barang yang gila-gilaan,” kata Wael al-Sulwi, warga Yaman yang tinggal di Sanaa.

 

Hampir diseluruh wilayah Yaman akses ke bahan bakar sangat sulit, kecuali di area-area yang dikuasai oleh kelompok Houthi. Sebab ada blokade yang diberlakukan oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi, yang mendukung Pemerintah Yaman untuk memerangi kelompok radikal tersebut.

          

  

Sumber: Reuters

 

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus