TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas menidurkan bayi jadi tantangan khusus bagi para orang tua baru. Beberapa ada yang mulai menerapkan kebiasaan bayi untuk tidur di dalam boks atau tempat tidur khusus bayi. Sementara ada juga menolak tidur di dalam boks, sehingga tidur bersama-sama di satu tempat tidur.
Masa-masa ini tentu menjadi dilema. Namun Anda perlu mengetahui penyebab bayi menolak tidur di dalam boks bayi, seperti dilansir dari laman Times of India berikut ini.
Alasan bayi menolak ditempatkan boks bayi
1. Cemas karena berpisah dari orang tua
Sekitar 6-7 bulan, kebanyakan bayi mengembangkan objek permanen dan mulai membedakan antara wajah. Ketika Anda meninggalkan ruangan dan meletakkannya di dalam boks, mereka menyadari bahwa Anda akan pergi dan di situlah kecemasan pemisahan diaktifkan. Mereka tidak terbiasa tidur sendirian dan mendambakan sentuhan manusia. Jadi, ini membuat mereka ingin tidur di sebelah Anda demi kenyamanan.
2. Refleks merasa tidak terlindungi
Bayi terbiasa tidur di dalam gendongan Anda dan terlindungi sejak saat dilahirkan. Jika mereka merasa bahwa Anda meletakkannya, refleks takut tak terlindungi terpicu. Mereka merasa akan jatuh atau dalam bahaya. Oleh karena itu, mereka melekat pada Anda saat Anda meletakkannya akan mulai menangis.
3. Bayi menderita refluks asam
Banyak bayi lebih suka tidur miring ke samping daripada berbaring terlentang karena masalah kolik atau refluks. Masalah itu muncul bila tidur dalam posisi terlentang. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa bayi Anda menolak untuk tidur di boks bayi. karena tidak dalam gendongan lengan Anda.
Jika Anda ingin membiasakan bayi tidur di dalam boks bayi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Namun perlu diingat, Anda tidak bisa sepenuhnya mengubah bayi yang benar-benar tidak ingin di dalam boks bayi.
Berikut ini cara untuk membiasakan bayi di dalam boks.
1. Bertahan sebentar
Satu hal yang diinginkan bayi adalah dipastikan bahwa orang tua mereka ada di samping mereka, sehingga ia tidak merasa ditinggalkan sendirian. Selama masa transisi dari gendongan ke boks bayi, pertimbangkan untuk menarik kursi di samping boks. Hibur si kecil dan yakinkan Anda tidak pergi ke mana pun. Bayi juga memiliki reaksi indera penciuman yang lebih baik dari Anda. Pertimbangkanlah meninggalkan baju lama atau kain bekas pakai Anda di dalam boks bayi untuk menenangkannya.
2. Dimulai dari waktu tidur malam hari
Pertimbangkan untuk meletakkan bayi di dalam boks bayi saat tidur malam hari, ketika mereka cenderung tidur siang paling lama dan memiliki tekanan homeostatis atau keinginan untuk tidur berada pada puncaknya. Dengan masa transisi di malam hari ini, bayi tidak terlalu rewel dan diharapkan bisa beradapatasi.
3. Berikan waktu untuk transisi
Anda jangan berharap bayi akan berubah dalam waktu hitungan hari menjadi nyaman di dalam boks bayi. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan Anda untuk rutin memperkenalkan boks kepada bayi, bisa jadi proses transisinya butuh waktu berminggu-minggu.
SILVY RIANA PUTRI