Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Waktu Tidur yang Pas untuk Hindari Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur cukup bisa menjadi jawaban untuk sebagian besar masalah fisik atau mental. Namun, ada garis tipis antara tidur dengan jumlah waktu yang tepat untuk tidur berlebihan dan kurang tidur. Sebuah penelitian telah mengumpulkan pemahaman yang dapat menjadi pukulan bagi semua orang yang bangun pagi. Menurut penelitian, durasi tidur dapat mempengaruhi risiko terkena serangan jantung, terlepas dari faktor risiko penyakit jantung lain.

Kualitas tidur secara langsung mempengaruhi kesehatan mental dan fisik serta kualitas hidup, termasuk produktivitas, keseimbangan emosional, kesehatan jantung, berat badan, dan banyak lagi. Menurut National Sleep Foundation (NSF), durasi tidur yang sesuai untuk kelompok umur tertentu adalah sebagai berikut.

Bayi baru lahir (0 hingga 3 bulan): 14 hingga 17 jam setiap hari
Bayi (4 hingga 11 bulan): 12 hingga 15 jam
Batita (1 hingga 2 tahun): 11 hingga 14 jam
Anak-anak prasekolah (3 hingga 5 tahun): 10 hingga 13 jam
Anak usia sekolah (6 hingga 13 tahun): 9 hingga 11 jam
Remaja (14 hingga 17 tahun): 8 hingga 10 jam
Dewasa (18 hingga 64 tahun): 7 hingga 9 jam
Lansia (lebih dari 65 tahun): 7 hingga 8 jam

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology ini menganalisis kebiasaan tidur 461.347 orang berusia 40-69 tahun. Studi ini juga memeriksa catatan medis masing-masing individu, termasuk pola dan kebiasaan tidur selama lebih dari 7 tahun serta hasil tes risiko gen.

Para peneliti mampu mengumpulkan pemahaman bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan jantung pertama dibandingkan dengan mereka yang tidur 6 hingga 9 jam. Demikian juga, mereka yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko serangan jantung 34 persen lebih tinggi.

Menurut salah satu peneliti, "Penelitian ini memberikan beberapa bukti terkuat namun durasi tidur adalah faktor kunci dalam hal kesehatan jantung, dan ini berlaku untuk semua orang. Jika seseorang ingin mengoptimalkan gaya hidup, data menunjukkan bahwa kami juga harus sangat mempertimbangkan apakah mereka cukup tidur, atau terlalu lama, karena penemuan kami mendukung bahwa ini adalah faktor risiko gaya hidup utama yang berkontribusi terhadap kesehatan jantung".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk individu dengan kecenderungan genetik untuk penyakit jantung, tidur teratur selama enam hingga sembilan jam setiap malam dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung. Akibatnya, penemuan lebih lanjut menyatakan bahwa durasi tidur hingga 6 hingga 9 jam per malam dapat mengurangi risiko serangan jantung pertama sebesar 18 persen pada orang-orang dengan kemungkinan tinggi terkena penyakit jantung karena struktur genetik mereka.

Sementara tidur berlebihan dan kurang tidur menekan tubuh dan fungsinya, jumlah tidur yang tepat dapat membantu mengurangi risiko, bahkan untuk orang dengan risiko genetik untuk serangan jantung. Kebiasaan tidur yang sehat terkait dengan kinerja, suasana hati, pembelajaran, dan memori yang lebih tinggi.

Demikian juga kebiasaan tidur yang buruk telah dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius, seperti sistem kekebalan yang melemah, peningkatan risiko penyakit pernapasan baru dan lanjut, dampak buruk pada berat badan, tingkat tekanan darah tidak teratur dan dapat mempengaruhi produksi hormon, termasuk hormon pertumbuhan dan testosteron pada pria.

Sementara, persyaratan tidur satu orang berbeda dari yang lain, para ahli kesehatan dan studi menunjukkan bahwa sangat penting bagi orang dewasa untuk tidur 6 hingga 9 jam setiap malam untuk menghindari timbulnya berbagai masalah kesehatan. Studi menunjukkan bahwa tidur sangat penting untuk jantung yang sehat dan mampu menghubungkan pasien dengan sleep apnea yang memiliki masalah jantung.

Ketika tubuh tidak menerima jumlah yang tepat dari tidur atau istirahat di akhir hari, zat kimia tertentu diaktifkan yang menjaga tubuh dari mencapai periode panjang di mana detak jantung dan tekanan darah diturunkan sehingga mengakibatkan perkembangan masalah kardiovaskular. Di baris yang sama, sesuai hasil yang diperoleh dari studi yang meneliti pola tidur hampir 72.000 wanita, menunjukkan bahwa yang tidur 9 hingga 11 jam per malam adalah 38 persen lebih mungkin memiliki penyakit jantung koroner daripada wanita yang tidur 8 jam. Namun, para peneliti masih memeriksa alasan di balik ini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

2 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

7 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

Berikut waktu tidur ideal agar kesehatan tubuh terus terjaga. Jangan tidur terlalu malam bila tak ada kepentingan khusus.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

15 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

20 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

29 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

30 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.