Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Tahu Manfaat Daun Pare dan Jenis-jenis Pare?

Reporter

image-gnews
buah pare. ANTARA
buah pare. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman pare banyak tumbuh dan dibudidayakan masyarakat. Manfaat daun pare pun digadang-gadang bisa mengobati pula berbagai penyakit. Pare yang memiliki nama latin Momordica  carantia masih berumpun dengan jenis tanaman cucurbitaciae ini bisa umbuh mudah di kawasan tropis.

Pare tidak membutuhkan perawatan khusus seperti tanaman-tanaman tertentu.  Biasanya pare membutuhkan semacam penyangga sebagai tempat bersandar, sebab tanaman pare tumbuh merambat dengan sulur spiral.

Berdasarkan sebuah Penelitian umumnya pare ini terdapat tiga jenis yaitu pare hijau (Momordica charantia L) berbentuk lonjong kecil dan bewarna hijau, jenis ini banyak dikenal masyarakat dengan nama pare kodok, pare ayam, pare alas, dan pare ngenge.

Kedua, pare putih (Momordica charantia L) berdaging tebal, berbentuk bulat berwarna putih agak kekuningan, permukaannya dipenuhi bintil-bintil dan rasanya tidak sepahit pare hijau. Mayarakat biasanya mengenal jenis ini dengan nama pare gajih, pare mentega.

Ketiga, pare ular (Trichosanthus anguina L) jenis pare ini kurang populer, dengan bentuk daging yang mudah melengkung dan dagingnya yang berwarna hijau keputihan. Walau demikian, pare jenis ini memiliki rasa yang tidak pahit seperti pare hijau, memiliki ukuran sampai 30-110 cm.

Baca: Segudang Manfaat Daun Pare dari Buah Sampai Air Pare untuk Kesehatan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip dari Jurnal Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Pare memiliki kandungan kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga karotenoid. Pare mengandung alpha-momorchorin, betamomorchorin dan MAP30 (momordica antiviral protein 30) yang bermanfaat sebagai anti HIV/AIDS, dan bijinya sendiri  mengandung triterpenoid yang mempunyai aktivitas anti spermatozoa, sehingga penggunaan biji pare secara tradisional dengan maksud untuk mencegah AIDS dapat mengakibatkan infertilitas pada pria.

Kebutuhan manusia tiap hari akan vitamin A diperkirakan sebanyak 5000 IU (International Units) dan sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau dan kuning biasanya banyak mengandung karoten. Karotenoid yang merupakan prekursor vitamin A disebut sebagai provitamin A, vitamin A sendiri diyakini bermanfaat khusus bagi kesehatan penglihatan, sebagai pertahanan tubuh (antioksidan) dan mencegah pertumbuhan sel karsinogen, serta bermanfaat untuk proses pertumbuhan.

Manfaat daun pare dan buah pare tersebut dalam Penelitian Ilmiah Analisis Kadar β-Karoten pada pare (Momordica charantia) UIN Alaudin Makasar, mengemukakan Provitamin A ini bersifat lebih stabil dibandingkan vitamin A karena β-karoten berada dalam bentuk dispersi koloid dengan lemak atau dalam bentuk kompleks dengan protein di dalam satu bahan pangan, ini disebabkan karena 36 karotenoid terdapat dalam lokasi yang terhindar terhadap oksigen.

TIKA AYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 jam lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

14 jam lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

20 jam lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

3 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

8 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

16 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

22 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

29 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.