Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Petugas mengambil darah pendonor saat donor darah di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Minggu, 20 Februari 2022. Donor darah tersebut dilakukan untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta untuk menjaga ketersediaan stok darah, mengingat kebutuhan stok darah di PMI DKI menurun selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan, kebutuhan darah PMI DKI Jakarta per hari mencapai 800 kantong darah. Sementara kebutuhan darah saat normal di Jakarta antara 1.000-1.200 kantong darah per hari. Untuk memenuhi stok darah, PMI DKI Jakarta berupaya berkolaborasi dengan semua elemen untuk melakukan kegiatan donor darah.  TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas mengambil darah pendonor saat donor darah di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Minggu, 20 Februari 2022. Donor darah tersebut dilakukan untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta untuk menjaga ketersediaan stok darah, mengingat kebutuhan stok darah di PMI DKI menurun selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan, kebutuhan darah PMI DKI Jakarta per hari mencapai 800 kantong darah. Sementara kebutuhan darah saat normal di Jakarta antara 1.000-1.200 kantong darah per hari. Untuk memenuhi stok darah, PMI DKI Jakarta berupaya berkolaborasi dengan semua elemen untuk melakukan kegiatan donor darah. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDonor darah ternyata tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bermanfaat bagi pendonor. Dilansir dari Healthline, pendonor darah akan mendapatkan manfaat kesehatan emosional maupun fisik. 

Manfaat kesehatan emosional

Menurut sebuah laporan Yayasan Kesehatan Mental, manfaat emosional bagi pendonor darah sebagai berikut:

  • Mengurangi stres
  • Meningkatkan kesejahteraan emosional
  • Membantu menyingkirkan perasaan negatif
  • Memberikan rasa memiliki

Manfaat kesehatan fisik

1. Menurunkan tekanan darah tinggi

Sebuah studi pada 2013 menyatakan donor darah secara teratur dapat menurunkan simpanan zat besi yang dapat mengurangi risiko serangan jantung. Tingginya zat besi di dalam tubuh dipercaya dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Selain itu, donor darah secara teratur dianggap menurunkan tekanan darah, tetapi sebuah studi pada  2017 menunjukkan pengamatan tersebut menipu dan bukan respons fisiologis yang sebenarnya.

2. Mengurangi berat badan

Dilansir dari Medical News Today, berdasarkan National Center for Biotechnology Information, ketika seseorang donor darah, sekitar 650 kalori dalam tubuhnya akan terbakar. Namun, tidak ada bukti ilmiah untuk membuktikan hal ini. Meskipun pendonor akan kehilangan kalori namun ini bersifat jangka pendek dan tidak akan membantu seseorang menurunkan berat badan.

3. Mengurangi kadar zat besi

Tubuh membutuhkan zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Namun, jika zat besi berlebih, tubuh akan menyimpannya ke berbagai organ tubuh, seperti hati dan jantung yang dapat mengganggu fungsi organ-organ tersebut.

Orang dengan kondisi yang disebut hemochromatosis herediter harus memiliki darah yang dikeluarkan secara teratur untuk mencegah penumpukan zat besi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Kesehatan kardiovaskulalar

Para peneliti menyimpulkan bahwa donor darah menawarkan efek perlindungan dari donor darah jangka panjang dan frekuensi tinggi terhindar dari penyakit kardiovaskular.

5. Kesehatan secara keseluruhan

Berdasarkan studi pada 2007, dari lebih dari 1 juta peserta donor darah, 30 persen kemungkinan kematian yang lebih rendah dan kemungkinan 4 persen lebih rendah terkena kanker. Studi tersebut menyimpulkan pendonor darah memiliki kesehatan yang lebih baik daripada kebanyakan orang.

Selain itu, studi pada 2015, dengan melihat data yang sama dan setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain, para peneliti menyimpulkan risiko seseorang meninggal karena sebab apa pun turun menjadi rata-rata 7,5 persen.

WILDA HASANAH

Baca juga: Ingin Donor Darah? Ketahui Manfaat dan Syarat Pendonor

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

22 jam lalu

Salim Said. TEMPO/Zulkarnain
Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

Hendry menyebut almarhum Salim Said menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.


Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

23 jam lalu

Salim Said. TEMPO/Imam Sukamto
Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

Salim Said tutup usia pada umur 80 tahun. Ia merupakan akademikus yang lahir pada 10 November 1943 di Amparita Parepare


Tokoh Pers Salim Said Tutup Usia

1 hari lalu

Salim Said dalam acara hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (8/7). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tokoh Pers Salim Said Tutup Usia

Salim Said, tokoh pers dan perfilman nasional dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu 18 Mei 2024


Waspada Dampak Obesitas pada Anak

2 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

2 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.


Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

2 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.