TEMPO.CO , BANDUNG:—Kontes Robot Nasional yang sudah berlangsung 12 tahun baru menjadi pembelajaran teknologi bagi mahasiswa. Produk robot untuk aplikasi keseharian tak berkembang karena kalangan industri di Indonesia belum ada yang berminat. Misalnya jenis robot pemadam api.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso di Bandung mengatakan, aplikasi robot pemadam api, bisa juga dikembangkan sebagai alat pendeteksi benda-benda berbahaya.
Namun kalangan profesi dan industri belum ada yang berminat memakainya untuk diterapkan sebagai produk. “Tahun lalu saya sudah ajak Menteri Perindustrian,” katanya seusai membuka Kontes Robot Nasional di gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Sabtu 30 Juni 2012.
Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Djoko, berperan sebagai produser yang menyelenggarkan kontes robot tahunan itu. “Kita masih perlu sinkronisasi antar sektor,” ujarnya.
Jadi sementara ini, hasil dari kontes baru berguna dari sisi pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di kampus-kanmpus. “Membuat anak-anak yang cerdas. Para juara kontes robot juga berkiprah di industri,” katanya.
Kontes robot nasional 2012 mempertandingkan tiga kategori. Selain Kontes Robot Indonesia sejak 12 tahun lalu, ada Kontes Robot Cerdas Indonesia yang terdiri dari robot pemadam api berkaki, beroda, dan Robosoccer. Ada juga Kontes Robot Seni Indonesia yang mulai dipertandingkan sejak 4 tahun lalu. Kali ini robot itu diwajibkan bisa melakukan Tari Piring asal Sumatera Barat.
ANWAR SISWADI
Berita Menarik Lain
Gen yang Bikin Lumba-lumba Cerdas
Berkebun di Dalam Gelas
Samsung Galaxy Nexus Dilarang di Amerika Serikat