Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Seribu Candi Ada di Sleman

image-gnews
Candi Ijo di Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta,  (29/8).  ANTARA/Sigid Kurniawan
Candi Ijo di Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, (29/8). ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Sleman-Salah satu wisata minat khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kunjungan ke candi-candi. Candi yang sangaat terkenal adalah Borobudur di Magelang, Prambanan dan Ratu Boko di Sleman.

Namun, minat wisatawan untuk mengunjungi candi yang tinggi sebenarnya dimanjakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, di kabupaten itu seribuan candi berada.

"Wisata candi dapat ilmu soal budaya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Jumat (10/5).

Candi-candi, baik peninggalan Budha maupun Hindu yang banyak dikenal adalah Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Ratu Boko dan Candi Sambisari. Sebenarnya, banyak pula candi-candi yang lumayan besar maupun kecil yang sangat layak dikunjungi.

Saking banyaknya candi di Sleman, daerah itu juga sering disebut Syiwa Plateau. Daerah yang banyak candinya merupakan pusat peradaban lama di Jawa. Rata-rata berada di lokasi yang sangat strategis dan ideal untuk berbagai macam kegiatan. Baik kegiatan periibadatan, budaya maupun ekonomi.

Kondisi alam yang ideal itulah dahulu dihuni oleh banyak orang. Selain itu juga menjadi tumpuan hidup bagi para penduduknya. Kesuburan tanah di lereng Gunung Merapi pun menjadikan pertanian sebagai sandaran kehidupan warga.

Ada Candi Banyunibo, candi yang ukurannya kecil. Dari namanya, candi itu merupakan candi yang puitis. Artinya, air yang menetes. Candi Budha yang berada di Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman itu tingginya 14 meter. Bangunan utama seluas 15 meter x 14 meter lebih.

Candi itu berada di hamparan tegalan dengan pepohonan hijau. Wisatawan pun bisa menikmati betapa nyaman dan indah lokasi itu.

Ada juga Candi Barong. Letaknya berada di atas bukit berdekatan dengan Candi Banyunibo. Bahkan, wisatawan bisa mendapat kesan di candi itu bak Indiana Jones. Candi itu merupakan bangunan berundak bersusun tiga. Candi ini perupakan bangunan pra Hindu. Ukuran bangunan pokolk 8 x 9 meter.

Candi Ijo berada di sekitar perbukitan kompleks candi Ratu Boko. Sayangnya, masih sedikit orang tahu keberadaan candi itu. Bahkan, karena letaknya berada di bawah lintasan pesawat terbang dari Bandar Udara Adisutjipto, bangunan itu sangat kelihatan. "Kalau pesawat take-off atau landing, candi itu kelihatan," kata Evi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam candi induk itu ada bilik yang terdapat lingg-yoni. Yaitu melambangkan Dewa Shiwa yang menyatu dengan Dewi Parwati.

Selain itu, di barat Candi Prambanan ada Candi Sari. Yaitu candi peninggalan zaman Budha itu juga sudah mulai banyak dikunjungi. Begitu masuk ke tubuh candi, terdapat tiga bilik berjajar. Tiap bilik berukuran lebar 3 meter dan panang 5,8 meter. Pahatan-pahatan rilief di dining sangat mempesona. Arca-arca banyak dipahat di diinding candi. Antara lain arca Bodhisatwa berjumlah 38 buah. Arca-arca itu rata-rata memegang bunga teratai. Itu menunjukkan sikap yang lemah gemulai.

Candi Kalasan yang berada tidak jauh dari jalan utama Prambanan-Yogyakarta di 0Kilometer 14, menyimpan banyak sejarah. Candi itu adalah tempat peribadatan Budha yang berkaitan dengan Candi Sari. Candi Sari merupakan tempat asrama para biksu Budha. Sedangkan Candi Kalasan adalah tempat ibadahnya.

Disinyalir candi Kalasan dibangun pada 778 Masehi. Candi itu sebagai penghargaan atas perkawinan Parapkarana dari Dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya dari Dinasti Syailendra. "Masih banyak candi yang layak dikunjungi," kata dia.

Bahkan ada pula candi yang baru ditemukan, yaitu Candi Kimpulan. Ia terletak di kompleks kampus Universitas Islam Indonesia (UII). Berada persis di sebelah gedung bangunan kampus. Pihak kampuspun mempertahankan adanya candi itu. Candi itu hanya ada kaki-kainya saja. Berbeda dengan candi-candi besar, Kimpulan dibuat oleh masyarakat desa di pinggiran kota kerajaan.

"Berkunjung ke candi-candi bisa banyak belajar sejarah dan budaya masa lampau," kata Kusra Lailia, salah satu mahasiswa di Yogyakarta yang mengunjungi Candi Kalasan.

Jika berminat mengunjungi candi di Sleman, wisatawan tinggal memetakan saja yang akan dikunjungi. Ada yang tiket masuknya Rp 30 ribu, ada pula yang hanya Rp 2 ribu saja. Bahkan banyak yang gratis. Mau?

MUH SYAIFULLAH


Terhangat:


Teroris
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

8 jam lalu

Wisatawan masih memadati kawasan wisata Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta pada Sabtu (13/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.


VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

2 hari lalu

Beberapa penumpang memasuki ruangan di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri


ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

3 hari lalu

Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesian (ASITA) XIII tahun 2024 digelar di Hotel Harbour Bay, Batam, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia


Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

3 hari lalu

Sejumlah wisatawan membawa papan selancar berjalan menuju ke tengah laut saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin, 25 September 2023. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan untuk retribusi sebesar Rp150 ribu kepada turis asing yang masuk Pulau Dewata diterapkan mulai Februari 2024 dan mekanismenya serta tata cara pungutan uang kepada turis asing hingga saat ini masih disusun dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.


Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

6 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.


Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

6 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.


Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

6 hari lalu

Wisatawan mengambil foto Gunung Fuji yang muncul di sebuah toko serba ada di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang 28 April 2024. Kyodo via REUTERS
Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang


Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

7 hari lalu

Para peserta Natuna Geopark Marathon 2024 beristirahat usai mengikuti maraton 45 K di Natuna, Ahad, 12 Mei 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.


Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

7 hari lalu

Seorang wisatawan berdiri di atas jembatan di antara gugusan batu granit di kawasan Sepempang, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 9 Februari 2020. ANTARA
Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.


Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

8 hari lalu

Dukung sektor ekonomi dan pariwisata Indonesia, SPMT layani sandar kapal pesiar di tiga terminal penumpang yang dikelolanya yakni Tanjung Emas, Lembar dan Parepare. Foto: Istimewa
Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.