TEMPO.CO, Depok - RS, 9 tahun, terkapar di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah, Depok, Jawa Barat, sejak Selasa, 28 Agustus 2013. Siswa Sekolah Dasar Negeri 5, Pondok Sukmajaya, ini harus menjalani perawatan setelah dikeroyok tiga teman sekelasnya, Sabtu, 24 Agustus 2013. Akibatnya, RS mengalami nyeri perut hingga muntah-muntah. "Dikeroyok tiga teman, satu orang memegangi dan dua orang memukul saya," kata RS, Kamis, 29 Agustus 2013.
Kejadian berawal pada waktu istirahat sekolah, pukul 15.30. Di lapangan sekolah, RS melihat adik perempuannya diejek oleh anak kelas V, yang merupakan teman sekelasnya. Ia pun membela si adik yang baru duduk di bangku kelas III dengan membalas ejekan temannya. "Mereka langsung ngajak berkelahi," kata putra pasangan Adinda Lucky dan Azmar ini.
RS mengatakan tak menggubris ajakan berkelahi itu. Dia berusaha lari dan menghindar. Tapi dua anak yang bertubuh lebih tinggi langsung mengikuti RS dan memukulnya. Satu anak lain yang bertubuh seukuran dengan RS kemudian bergabung. Anak itu memegangi RS, sementara kedua temannya memukul. "Saya bilang sudahan, saya haus, tapi lama baru dilepas," kata RS.
Pengeroyokan itu sendiri tidak disadari teman yang lain karena suasana tengah ramai dan banyak anak yang bermain. Setelah dilepas, RS bangkit dan berjalan menuju kantin. Belum saja sampai ke kantin, tiga temannya kembali mengeroyok. "Dua kali saya dikeroyok." Akibat pengeroyokan itu, RS mengalami lebam di perutnya. "Tapi saya diam saja, tidak bilang orang tua."
Bibi RS, yang tak mau disebut namanya, mengatakan pemukulan itu baru diakui keponakannya setelah di rumah sakit. Padahal sejak Ahad, RS kerap mengeluhkan sakit perut. Bahkan, kondisinya terus memburuk hingga RS muntah-muntah pada Senin lalu. "Minum air saja muntah, pokoknya tak bisa masuk apa-apa. Akhirnya kita bawa ke rumah sakit," kata bibi RS.
Awalnya, dokter menyarankan berobat jalan. Karena semakin parah, keluarga pun meminta agar RS dirawat di rumah sakit. "Di sana ia baru bercerita bila dikeroyok temannya. Akhirnya dokter memeriksa secara intensif."
Kamis pagi, orang tua RS mendatangi Kepolisian Sektor Sukmajaya dan SDN 5. Kepada mereka, perwakilan sekolah berjanji akan menyelesaikan kasus pengeroyokan dengan memanggil orang tua siswa yang terlibat. "Sekolah juga kaget. Tapi jika masalah ini tak selesai, maka kami akan melanjutkan proses hukum," katanya.
ILHAM TIRTA
Terpopuler:
Lurah Susan: No Comment!
Jokowi Bagian Strategi Politik PDIP di Pemilu 2014
Roy Suryo Salah Nyanyikan Indonesia Raya
Megawati Diprediksi Restui Pencapresan Jokowi
Didemo Warga, Lurah Susan Tetap Bekerja