TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak menjawab secara gamblang saat ditanya perihal isu pengunduran dirinya yang belakangan ini santer terdengar. Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur, Saleh Ismail Mukadar, mengatakan menerima pesan lewat BlackBerry Messenger yang mengabarkan bahwa Risma akan mundur dari jabatannya sebagai kepala daerah.
Risma dikabarkan tidak setuju dengan terpilihnya Whisnu Sakti Buana sebagai wakil wali kota menggantikan Bambang Dwi Hartono yang mengundurkan diri Agustus tahun lalu. Sikap Risma makin mengundang pertanyaan karena selama lima hari ia tidak masuk kantor sehingga Whisnu yang baru dilantik sulit menemuinya.
Namun Risma mengatakan ia sakit tenggorokan dan butuh istirahat. "Nanti ada waktunya saya bicara. Tunggu saya sembuh, ya," kata Risma kepada wartawan di Unit Pelayanan Terpadu Daerah Kalijudan, Surabaya, Kamis, 30 Januari 2014.
Ketika dimintai konfirmasi tentang isu mundurnya Risma yang terdapat di BBM-nya, Saleh Mukadar mengaku dia mendapat kabar itu dari orang terdekat Risma. Ditanya siapa orang yang dimaksud, Saleh, yang juga politikus PDI Perjuangan, enggan mengungkapkannya. Menurut Saleh, Risma tidak boleh mundur dalam menghadapi kondisi apa pun di pemerintahannya. "Pokoknya jangan sampai mundur," kata Saleh.
Saleh mengatakan kalaupun Risma ingin mundur, rencananya harus mendapat persetujuan PDIP selaku partai pengusung. "Yang jelas, PDIP tidak akan mengizinkannya. Kami berharap Risma bertahan," katanya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya Muhammad Machmud juga menyatakan ketidaksetujuannya jika Risma ingin mengundurkan diri. Dia tidak akan memberi persetujuan bila Risma mengajukan surat pengunduran diri. Hingga detik ini, Mahmud mengaku belum menerima surat tersebut.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Lainnya:
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Banjir di Jakarta Hari Ini Diperkirakan Jam 8-10
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?
Katulampa 230 Cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi Ini