TEMPO.CO, Semarang - Pemuda Pancasila Kota Semarang mengancam membubarkan diskusi bedah buku tentang Tan Malaka yang diselenggarakan Komunitas Hysteria dan Komunitas Pegiat Sejarah Semarang. Alasannya, diskusi itu dikhawatirkan disusupi kepentingan orang yang ingin membangkitkan ideologi komunis.
“Pemuda Pancasila sebagai benteng kekuatan negara ini akan menjaga ideologi bangsa dari ancaman ajaran komunis,” kata Ketua Pemuda Pancasila Kota Semarang Joko Santoso saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 Februari 2014.
Komunitas Hysteria dan Komunitas Pegiat Sejarah Semarang rencananya menggelar diskusi bedah buku berjudul Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia Jilid IV di Sekretariat Komunitas Hysteria, Senin malam, 17 Februari 2014. (Baca juga: Diskusi Buku Tan Malaka Diganggu Ormas di Surabaya )
Menurut Joko, organisasinya telah melayangkan surat permintaan agar kepolisian tak mengizinkan acara diskusi yang menghadirkan penulis buku itu, Harry A. Poeze. Surat itu juga ditembuskan ke panitia penyelenggara, institusi militer, dan Wali Kota Semarang.
Yunantyo Adi, panitia penyelenggara diskusi dan bedah buku, ketika dimintai konfirmasi menyesalkan adanya ancaman itu. “Itu ngawur. Kekhawatiran mereka (Pemuda Pancasila) tak masuk akal,” kata Yunanto.
EDI FAISOL
BERITA LAIN:
Di Acara Diskusi Tan Malaka, Ada Polisi Berbaju Preman
Diskusi Tan Malaka di Kampus Berlangsung Lancar
Diskusi Buku Tan Malaka Diganggu Ormas di Surabaya
Pegiat Sejarah Gelar Doa di Bekas Gedung Sarekat Islam
Saweran Selamatkan Gedung Bekas Tan Malaka Ngajar