TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan mulai 1 Januari 2015 bakal memicu deflasi. Sejumlah harga komoditas diprediksi bakal segera turun pekan ini.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan kenaikan harga BBM bersubsidi pada November lalu menjadi faktor meroketnya sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat yang yang akibatkan melonjaknya inflasi. "Kita pun terus melakukan berbagai tindakan pengawasan operasi pasar dan lain-lain," ujarnya di kantornya, Jumat, 1 Januari 2015. (Baca: BBM Turun, Penjualan Sepeda Motor Terdongkrak)
Namun, seiring penurunan harga minyak dunia saat ini, pemerintah langsung menyiapkan sejumlah skema ekonomi, termasuk penurunan harga dan rencana penerapan subsidi tetap BBM dalam negeri. "Karena penyesuaian harga ke bawah, secara teori, pasti akan menciptakan deflasi," katanya.
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi jangka panjang, pemerintah berupaya melakukan pengawasan dan intervenasi pasar, agar sejumlah komoditas yang enggan menurunkan harganya segera melakukan upaya penurunan. "Ada beberapa komoditas yang begitu bandel, tidak pernah bisa turun, misalnya gula, daging, dan lain-lain. Jadi, masalah struktur pasar harus dilihat," ujar Sofyan. (Baca: Premium Turun, Begini Formula Penetapan Harganya)
Kemudian, untuk mendukung stabilitas harga di pasaran, pemerintah, tutur Sofyan, memastikan suplai sejumlah kebutuhan pokok terpenuhi sepanjang tahun. "Makanya, tata niaganya itu harus kita lihat," katanya.
Seperti kenaikan hanga BBM bersubsidi pada November lalu yang ikut meroketkan harga sejumlah komoditas bahan kebutuhan pokok dalam negeri, inflasi pun terus naik dalam dua bulan terakhir, dimulai November pada angka 1,5 persen, kemudian dilanjutkan Desember yang naik menjadi 2,46 persen. Sedangkan inflasi tahunan (YoY) dan inflasi tahun kalender sama, yakni 8,36 persen. (Baca: BBM Naik, Menkeu: Inflasi Naik 2 Persen)
JAYADI SUPRIADIN
Berita terpopuler:
Pertamax, Sekarang Rp 8.800 per Liter
Pertamax Rp 8.800, Berapa Harga Shell dan Total?
Tertimpa Musibah, Air Asia Bantu Korban Banjir