Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komet Ini Lepaskan Alkohol ke Luar Angkasa  

Editor

ursul florene

image-gnews
Komet Lovejoy, sebuah fenomena alam yang langka yang terjadi tiap 11.500 tahun sekali. Komet ini ditemukan oleh Tery Lovejoy, pada 15 Maret 2007. Dengan menggunakan teleskop 0,2 meter Schmidt-Cassegrain Tery Lovejoy menemukan komet tersebut, dan menamai komet tersebut dengan nama belakangnya. Wikipedia.co
Komet Lovejoy, sebuah fenomena alam yang langka yang terjadi tiap 11.500 tahun sekali. Komet ini ditemukan oleh Tery Lovejoy, pada 15 Maret 2007. Dengan menggunakan teleskop 0,2 meter Schmidt-Cassegrain Tery Lovejoy menemukan komet tersebut, dan menamai komet tersebut dengan nama belakangnya. Wikipedia.co
Iklan

TEMPO.CO, Amerika Serikat – Kenikmatan alkohol dan manis gula ternyata tak hanya milik penghuni planet Bumi semata. Para peneliti NASA menemukan komet yang melepaskan kedua bahan tersebut di luar  angkasa.

“Kami menemukan Komet Lovejoy melepaskan alkohol yang sedikitnya setara dengan 500 botol wine setiap detik. Ini terjadi saat aktivitas puncaknya,” kata Nicolas Biver dari Observatorium Paris, Perancis, seperti dilansir dari situs resmi NASA. Tim yang dipimpinnya menemukan 21 kandungan molekul organik yang berbeda dalam gas komet tersebut, termasuk etanol –yang juga banyak terkandung dalam minuman beralkohol –dan glycolaldehyde, atau gula.

Lovejoy merupakan salah satu komet paling terang, dan paling aktif. Saat melintas dekat Bumi pada akhir Januari lalu, peneliti menemukan komet ini melepaskan air sebanyak 20 ton per detik. Sekarang , kandungan tersebut telah bertambah lagi dengan alkohol dan gula.

Temuan ini sekaligus mengukuhkan ide peneliti tentang peran komet terhadap asal usul kehidupan di bumi. Temuan molekul organik hidup di Komet Lovejoy dan lainnya membuat mereka optimistis. 3,8 milyar tahun lalu, hujan komet dan asteroid pertama melanda Bumi, dan menciptakan samudera. Dari situ, organisme pertama muncul, dan berkembang hingga menjadi seperti saat ini.

Bagi Stefanie William, salah satu peneliti dari Goddard Space Flight Center NASA, kehidupan tak muncul dari molekul sederhana seperti air, karbon monoksida, dan nitrogen. “Unsur kimia kompleks yang dibawa oleh komet tentu memiliki peran penting juga. Karena, hidup sendiri memiliki level kimia yang lebih rumit. Seperti untuk membentuk protein, atau DNA. Tak hanya sekedar dari dua atau tiga atom saja,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Kantor Antariksa Eropa juga melaporkan temuan mereka di orbit komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Dalam orbit tersebut, ada 16 unsur organik yang berseliweran di permukaan komet. Beberapa dari unsur ini memegang peran kunci dalam pembentukan asam amino dan gula.

Tak hanya makhluk hidup, sistem tata surya pun diperkirakan berasal dari komet-komet ini. Para ahli astronomi mengatakan, ledakan bintang, atau supernova, menghasilkan bentangan awan gas dan debu yang sangat luas. Dibantu dengan angin dari bintang merah, bentangan awan ini ditekan dan dikonsentraikan sedemikian rupa, hingga akhirnya mengeluarkan pecahan padat dari awan tersebut memisahkan diri. Dengan gravitasi mereka sendiri, membentuk generasi baru dari planet dan bintang-bintang.

Awan-awan ini mengandung partikel debu yang tak terhitung jumlahnya, dan diselimuti awan karbon dioksida, air dan gas lain. Selimut inilah yang kemudian bersinggungan dengan komet-komet, menghantarkan molekul organik yang terkandung di komet ke permukaan planet baru. “Kami hanya perlu melihat apakah matero organik di komet berasal dari awan primordial yang membentuk sistem tata surya. Atau unsur ini muncul belakangan,” kata Dominique Bockelee-Morvan, dari Observatorium Paris.

NASA | URSULA FLORENE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

3 jam lalu

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS
Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.


Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

4 jam lalu

Former President Donald Trump  Manhattan Criminal Court room during trial  in  NYC  May 13 2024. Trump faces 34 counts of falsifying business records related to the hush money payment to adult film actress Stormy Daniels. He has pleaded not guilty and denied a relationship with Daniels.    Mark Peterson/Pool via REUTERS
Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.


Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

8 jam lalu

Pemandangan puing-puing helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi di lokasi kecelakaan di sebuah gunung di daerah Varzaghan, barat laut Iran, 20 Mei 2024. Stringer/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.


Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

8 jam lalu

Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia periode 2014 - 2016 Robert Blake di acara diskusi tentang kebijakan luar negeri AS dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta Selatan, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.


Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

9 jam lalu

Pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang spanduk, saat mereka berdiri di luar pengadilan tinggi pada hari Assange mengajukan banding terhadap ekstradisinya ke Amerika Serikat, di London, Inggris, 21 Februari 2024. REUTERS/Toby Melville
Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase


Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

10 jam lalu

Gambar kombinasi yang menunjukkan Presiden AS Joe Biden dan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Jay Paul and Kevin Lamarque/File Photo
Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.


Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

23 jam lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu


Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Helikopter Bell 212 .Reuters
Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024


Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

1 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.


Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

1 hari lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional