TEMPO.CO, Jakarta -Politikus PDI Perjuangan Gembong Warsono menyatakan partainya tak akan menjadikan hasil survei Saiful Mujani Research and Colsunting (SMRC) sebagai indikator untuk mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada pemilihan kepala daerah 2017 nanti. Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan ini mengatakan politikusnya di DPRD DKI melihat langsung ke pemilihnya pada reses lalu dan menemukan penolakan kepada Ahok.
Hasil peninjauan itu disampaikan dalam rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang DH. "Terpotretlah kemarin dari 28 anggota menyampaikan dalam rapat pleno Fraksi. Ya, memang rata-rata menghendaki tidak mendukung inkumben," kata Gembong di Rumah Dinas Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, Ahad, 24 Juli 2016.
Temuan dari politikus PDI Perjuangan di DPRD DKI ini bertolak belakang dengan hasil survei SMRC. Survei ini menyebutkan bahwa mayoritas pendukung PDI Perjuangan masih mengharapkan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Sebanyak 81 persen suara dari pemilih PDI Perjuangan menginginkan Ahok kembali menajdi Gubernur. (Baca:Ungguli Risma di Survei SMRC, Ahok: Kerja Saja Sudah)
Hasil survei itu menyebutkan Ahok unggul dari empat calon lain yaitu Tri Rismaharini, Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, dan Sjafrie Sjamsoeddin. Masing-masing calon tingkat keterpilihannya sebanyak 7 suara (Tri Risma), 6 suara, 2 suara, dan 1 suara. Gembong mengatakan hasil jajak pendapat SMRC hanya berbasis ilmiah sehingga tidak bisa dibandingkan dengan temuan anggota DPRD di lapangan. (Baca: Ahok Butuh Setahun, Sjafrie Jumatan Sejam Dapat 7 Persen)
"Jadi jangan disandingkan ya, enggak ketemu soalnya. Segmennya berbeda," kata Gembong. (Baca: Survei SMRC: Mayoritas Pendukung PDIP Pilih Ahok)
Gembong mengatakan temuan yang menyebutkan kader tidak memilih incumben didapat setelah anggota DPRD menemui kader PDI Perjuangan yang berada di enam titik wilayah Jakarta. Saat reses, kata Gembong, anggota DPRD dititipi tugas oleh partai untuk memetakan Pilkada 2017 dan mencari respon masyarakat. (Baca:Mega Panggil Risma, Ahok kepada Pers: Jangan Cari Gosip )
LARISSA HUDA