Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Atasi Kulit Kendur Pasca-Kehamilan

Editor

Sandra

image-gnews
Candice Swanepoel mengunggah foto perut buncitnya di media sosial. Diperkirakan kehamilan Candice memasuki bulan keenam, setelah ia mengumumkan telah hamil 12 minggu pada Maret lalu. Instagram.com
Candice Swanepoel mengunggah foto perut buncitnya di media sosial. Diperkirakan kehamilan Candice memasuki bulan keenam, setelah ia mengumumkan telah hamil 12 minggu pada Maret lalu. Instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan wanita yang baru melahirkan mengalami kulit yang terlihat kendur terutama pada bagian sekitar perut. Selama kehamilan kulit ibu menjadi melar mengikuti bertambahnya berat badan. Kulit kendur akibat berkurangnya daya elastisitas.

Hal ini disebabkan perubahan hormon selama hamil. Berikut ini cara yang dapat membantu mengatasi kulit kendur setelah melahirkan, dilansir dari laman Boldsky

1. Minum banyak
Tubuh dan kulit kita memerlukan cairan. Salah satu cara sederhana untuk merawat kulit kendur adalah meningkatkan asupan air. Air merupakan elemen penting untuk membuang racun dari tubuh dan membantu dalam mengencangkan kulit. Minum air yang banyak dapat membakar kalori dalam tubuh, sehingga dapat menjaga kekencangan dan kelembapan kulit.

2. Konsumsi protein 
Konsumsi protein dapat membantu pertumbuhan otot dan meningkatkan elastisitas kulit. Protein mengandung kolagen yang dapat meningkatkan kelembapan dan kekencangan kulit. 

3. Pengelupasan/Exfoliating
Exfoliating membantu mengencangkan kulit dalam jangka waktu lama. Pengelupasan kulit kendur di daerah perut dan payudara dengan cara menggosok guna menghilangkan sel-sel mati serta meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.

4. Olahraga
Rutin olahraga setiap hari dapat mengatasi kulit kendur. Ibu dapat memilih yoga, jalan cepat, atau latihan cardio di rumah selama 30 menit. Hindari melakukan olahraga angkat beban di pusat kebugaran. Setidaknya selama satu tahun, karena membahayakan tubuh dan kulit. 

Latihan pernapasan dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Olahraga yang teratur memberikan kesempatan tubuh untuk mengganti sel-sel yang lama dengan yang baru. Berkonsentrasi pada olahraga untuk melatih kekuatan otot perut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Menyusui
Menyusui dapat mengatasi kulit kendur pada ibu yang habis melahirkan.

6. Pijat 
Pemijatan tubuh dengan krim yang mengandung vitamin E, C, dan K dapat mengatasi kulit kendur. Pemijatan membantu untuk meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, sehingga membuat kulit lebih kencang. Cobalah untuk melakukan pijatan pada daerah yang kendur sekali atau dua kali dalam sehari. 

7. Latihan kekuatan 
Melatih kekuatan tubuh dapat membantu mengencangkan kulit serta mencegah kulit kendur. Latihan kekuatan merangsang kontraksi otot dan membentuk sel-sel baru dan jaringan dalam tubuh. 

8. Berpikiran positif
Tanamkan dalam diri bahwa kulit kendur tidak masalah dan dapat diatasi. Bagi sebagian wanita, kulit kendur bisa membuat frustasi, merasa stres, dan tertekan. Cobalah untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran dengan beristirahat yang cukup. Diperlukan kesabaran karena kulit kendur tidak dapat hilang hanya dalam hitungan hari.

DINA ANDRIANI

Baca juga:
6 Kiat untuk Mendisiplinkan Anak dengan Cara Positif
Tahapan Anak Belajar Jalan
Kelompok Wanita yang Rentan Anemia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang