TEMPO.CO, Bengkulu - Kelompok masyarakat Desa Manau IX, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, menemukan habitat baru Rafflesia arnoldii di kawasan hutan di sekitar desa mereka.
”Ada satu bunga yang ditemukan warga sedang mekar di pinggir Sungai Pengambiran,” kata Koordinator Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka, Noprianto, di Bengkulu, Jumat, 23 Desember 2016.
Habitat baru itu terdapat di pinggir Sungai Pengambiran, Desa Manau IX, Kecamatan Padang Guci Hulu, sekitar 200 kilometer dari Kota Bengkulu. Satu bunga mekar ditemukan di lokasi itu dan beberapa bunga lain yang sudah membusuk.
Penemuan bunga raksasa dengan diameter mencapai 80 sentimeter itu menjadi penanda utama terkait dengan keberadaan habitatnya. “Kalau tumbuhan inang ada, otomatis bunga Rafflesia bisa mekar di lokasi itu. Tapi sangat sedikit warga yang mengenal tumbuhan inangnya,” ucap Noprianto.
Anggota komunitas peduli puspa langka Kabupaten Kaur dalam beberapa tahun terakhir memetakan titik habitat Rafflesia arnoldii dan Rafflesia bengkuluensis di wilayah itu. Lebih dari tiga lokasi habitat puspa langka tersebut telah ditemukan anggota komunitas yang beraktivitas secara swadaya itu.
”Kami sudah petakan lebih dari tiga lokasi dan menjadikan habitat bunga Rafflesia sebagai tujuan ekowisata,” tuturnya.
Apris, warga yang menemukan habitat baru itu, mengatakan, untuk mencapai lokasi, pengunjung harus berjalan kaki selama satu jam dari Bendungan Cawang Kidau, Padang Guci Hulu.
Rafflesia arnoldii merupakan satu dari empat jenis bunga Rafflesia yang teridentifikasi di kawasan hutan Bengkulu. Tiga jenis Rafflesia lain yang tumbuh di hutan Bengkulu adalah Rafflesia bengkuluensis, Rafflesia gadutensis, dan Rafflesia hasselti.
ANTARA
Baca juga:
Soal Harga BBM, Politikus Demokrat: Tak Perlu Menyindir SBY
AJI: Kekerasan terhadap Jurnalis pada 2016 Melonjak Tajam
Pemerintah Optimistis Arus Lalu Lintas Berjalan Baik