INFO NASIONAL - Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPR) Parlindungan Purba mengkhawatirkan melonjaknya harga garam di sejumlah daerah akan berimbas pada perekonomian Indonesia. Hal itu disampaikan saat melakukan tinjauan ke Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juli 2017. Parlindungan yang sempat bertanya kepada penjual dan pembeli di pasar tersebut. Dari situ, dia mendapatkan informasi bahwa pembeli keberatan dengan melonjaknya harga garam beberapa hari ini.
“Saya pikir ini bisa menyebabkan inflasi pada perekonomian. Saya memahami masalah garam, pemerintah harus serius menyikapinya,” ujarnya. Parlindungan menjelaskan, beberapa hari lalu, memang ada penyetopan impor garam ke Indonesia. Sayangnya, pemerintah tidak membuat pemetaan dampak penyetopan tersebut.
Senator asal Sumatera Utara itu juga memahami bahwa sebagian besar garam berasal dari Pulau Jawa, terutama Jawa Timur. Karena itu, pemerintah harus bisa memikirkan atau mendesai kembali industri garam di Indonesia. “Sebab, bagaimana pun, garam sangat dibutuhkan masyarakat. Karena kebutuhan garam kita cukup besar, maka berdampak pada perekonomian,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan di Pasar Bendungan Hilir, kenaikan harga garam mencapai 50-70 persen. “Ini baru contoh di Jakarta, bagaimana dengan daerah lain. Kami juga berharap pemerintah daerah memberikan masukan kepada pemerintah pusat. Pemerintah juga harus turun ke lapangan untuk memonitor langsung harga garam,” ujarnya. Ke depan, dia melanjutkan, Komite II akan mengadakan rapat koordinasi dengan kementerian terkait mengenai permasalahan ini. (*)