TEMPO.CO, Medan - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengeluarkan erupsi pada Rabu, 2 Agustus 2017 yang lalu. Akibatnya proses belajar mengajar dalam beberapa hari terakhir juga ikut terganggu.
Semenjak Rabu lalu, sudah dua hari para siswa sekolah diliburkan akibat letusan Gunung Sinabung. "Sekolah di Desa Kuta Rakyat dan Desa Kebayaken kita liburkan. Hari Rabu itu kita liburkan. Sempat sekolah hari Kamis semalam, tapi tadi kita liburkan kembali", ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin kepada Tempo, Jumat malam, 4 Agustus 2017.
Baca juga: Aktivitas Gunung Sinabung Menurun Hari Ini, Hanya 2 Kali Letusan
Natanail menjelaskan pihaknya sengaja meliburkan proses belajar mengajar karena kondisi erupsi Gunung Sinabung yang belum stabil. Meskipun erupsi tidak separah pada Rabu yang lalu, hari ini aktivitas Gunung Sinabung sempat menimbulkan hujan pasir yang cukup mengganggu pada pukul 10.00 pagi tadi.
Natanail juga tidak bisa memastikan kapan proses belajar mengajar akan kembali lancar. Sebab, jalur yang dilalui oleh para siswa yang dianggap berbahaya jika sewaktu-waktu aktivitas Gunung Sinabung kembali meningkat.
"Proses belajar mengajar nanti kita lihat kondisi. Kan mereka ini kita jemput melalui jalur evakuasi dari desa-desa. Saat di jalan bahaya, kalau di desanya aman," kata Natanail.
Aktivitas Gunung Sinabung meningkat dua hari lalu. Rabu yang lalu, Sinabung tercatat memuntahkan material gunung berapi dan awan panas hingga 17 kali dengan luncuran terjauh sepanjang 4.5 kilometer.
IIL ASKAR MONDZA