Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Arkeolog Temukan Cincin Kuno Berusia 1.700 Tahun di Ladang

Cincin kuno berusia 1.700 tahun yang diyakini milik perempuan atak laki-laki muda Romawi ditemukan di Essex, Inggris.

4 November 2019 | 09.02 WIB

 Cincin kuno berusia 1.700 tahun yang ditemukan di Essex, Inggris, Oktober 2019. (Dok. Museum Colchester dan Ipswich)
Perbesar
Cincin kuno berusia 1.700 tahun yang ditemukan di Essex, Inggris, Oktober 2019. (Dok. Museum Colchester dan Ipswich)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Cincin kuno berusia 1.700 tahun yang diyakini milik perempuan atak laki-laki muda Romawi ditemukan di Essex, Inggris. Cincin dengan batu berbentuk bunga kecubung itu ditemukan tepatnya di ladang petani di Broxted, dekat Saffron Walden di Essex.

Setelah diperiksa di Essex Coroner's Court, cincin tersebut dinyatakan sebagai harta karun. Sophie Flynn, petugas penghubung untuk Portable Antiquities Scheme (PAS) di Colchester Museum mengatakan bahwa bulatan  berukuran kecil yang menunjukkan bahwa cincin dimiliki oleh anak muda. 

“Perhiasan seperti ini biasanya dipakai oleh orang-orang Romano-Inggris, yang sama-sama memproduksi barang-barang lokal dan mengimpornya dari tempat lain di Kekaisaran Romawi,” ujar Flynn kepada BBC, dikutip Daily Mail, akhir pekan lalu. "

Cincin tersebut sebenarnya sudah ditemukan sejak 2017, tapi diklasifikasikan sebagai harta karun sah baru-baru ini. Perhiasan tersebut men jadi kepemilikan berharga bagi siapa saja yang pernah memilikinya, dan diperkirakan berasal dari antara tahun 300 dan 399, menjelang akhir pendudukan Romawi.

Pada 2016, sebuah timbunan perhiasan emas dan perak Romawi, yang dikenal sebagai harta Fenwick, ditemukan 2.000 tahun setelah disimpan di tanah oleh seorang wanita Romawi di Colchester. Para arkeolog menggali perhiasan pada 2014 di bawah department store di tempat yang sekarang dikenal sebagai Colchester High Street di Essex, 40 mil dari penemuan cincin itu.

Direktur Colchester Archaeological Trust, Philip Crummy, menggambarkan penemuan itu sebagai kepentingan nasional dan salah satu yang terbaik yang pernah ditemukan di Inggris. "Kami hampir menyelesaikan studi enam bulan tentang situs itu ketika kami menemukan bola logam kecil yang kusut yang ternyata adalah perhiasan yang tergeletak di sana tanpa gangguan sejak 61 M," kata arkeolog ini.

DAILY MAIL | BBC


Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus