Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Hujan meteor Orionids, yang tampak dari rasi bintang Orion, berlangsung sejak 2 Oktober hingga 7 November 2015. Hujan meteor tahunan itu mencapai masa puncak pada Rabu hingga Kamis, 21-22 Oktober.
“Setiap jam berkisar 15-20 meteor,” kata astronom dari komunitas Langit Selatan, Avivah Yamani, Rabu, 21 Oktober 2015.
Berdasarkan data dari International Meteor Organization, kecepatan meteor yang melesat berkisar 66 kilometer per detik. Rasi Orion yang menjadi radian atau arah datangnya hujan meteor itu akan terbit pukul 21.00 WIB di arah timur laut.
Saat itu, bulan masih terlihat. Waktu terbaik melihat hujan meteor itu setelah bulan tenggelam sekitar pukul 23.30 WIB. “Pukul 00.30, hujan meteornya setinggi 45 derajat, sekitar pukul 03.00 tepat di atas kepala,” ujar Avivah.
Lokasi penglihatan terbaik adalah daerah gelap. Di kota, penglihatan bisa terhalang gedung atau polusi cahaya. Kondisi langit yang kerap cerah pada musim kemarau sekarang ini mendukung pengamatan meteor. Hujan meteor Orionids pertama kali ditemukan oleh E.C. Herrick (Connecticut, Amerika Serikat) pada 1839.
ANWAR SISWADI
Baca juga:
Anggota DPR Dewie Limpo Tersangka Suap Rp 1,7 M, Ini Proyeknya
Begini Kronologi KPK Tangkap Dewie Yasin Limpo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini