Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gerhana matahari total (GMT) memiliki banyak mitos. Salah satunya gravitasi tak bekerja dengan wajar saat GMT berlangsung.
Teori ini disampaikan Maurice Allais, pemenang Penghargaan Nobel Ekonom, yang mengamati hal ini pada tahun 1950. Saat itu, ia tengah mengamati bandul pendulum. Benda tersebut tiba-tiba berayun dengan cepat mengikuti rotasi bumi, seolah ada gelombang gravitasi yang menariknya. Setelah selesai, pendulum itu bergerak normal kembali.
Normalnya, pendulum dengan bandul bergerak berputar misalnya 15 derajat per jam jika dipasang di kutub utara atau selatan. Di daerah tersebut, bandul akan berputar sempurna 360 derajat dalam waktu 24 jam. Kecepatan tersebut bakal berkurang jika pendulum ditempatkan di belahan dunia lain atau karena faktor garis lintang. Bila tepat di garis ekuator, tak akan terjadi pergerakan.
Para peneliti menduga, mungkin pada saat GMT, gelombang gravitasi terhalang oleh bulan. Allais bahkan menyarankan teori gravitasi diperbaiki berdasarkan penemuannya ini.
Masalahnya, sampai sekarang, Allais Effect yang diulang sejumlah peneliti tidak menghasilkan kejadian yang sama. Direktur Observatorium Bosscha, Mahasena Putra, hendak membangun pendulum bersensor serupa untuk membuktikan kebenaran teori Allais.
Pendulum bersensor itu wujudnya mengikuti bentuk alat seperti yang digunakan peneliti Horacio R. Salva dan timnya dari Argentina. Pendulum setinggi 2,5 meter itu ideal dan sederhana. Bandul pendulum seberat 12 kilogram yang berayun dengan seutas tali baja bisa bergerak terus dengan aliran listrik kecil. Perangkat itu pun sanggup mencatat data secara otomatis.
Hasil pengamatan Allais ini banyak diragukan lantaran peneliti lain tak menemukan kejadian yang sama saat mengulang percobaannya. Saat itu, diduga alat pengukurnya sengaja disalahkan. “Untuk astronomi, ilmuwan yang observasi itu paling senang kalau menemukan gejala yang tidak bisa diterangkan dengan teori, dan teorinya harus di-oprek lagi,” kata pengajar Astronomi di ITB tersebut.
MENTAL FLOSS | ANWAR SISWADI | URSULA FLORENE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini