Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

BMKG Perkirakan 2 Hari ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem di Kalteng

BMKG memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem dua hari ke depan (27-28 Februari 2019) di Kalteng

26 Februari 2019 | 15.40 WIB

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem dua hari ke depan (27-28 Februari 2019) di Kalteng. Untuk itu BMKG memperingatkan Pemkab wilayah barat Kalteng untuk waspada terhadap hujan deras dan petir. 

"Seperti di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Seruyan dan wilayah di sekitarnya," kata Prakirawan Cuaca BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Roland Gineri, kepada wartawan, Selasa, 26 Februari 2019.

"Kami juga minta warga untuk waspada jika terjadi banjir akibat curah hujan yang tinggi," kata Roland.

Hal ini menyusul terjadinya hujan lebat Senin sore, 26 Februari 2019 selama 2 jam yang disertai petir sehingga membuat sejumlah wilayah di Palangka Raya terendam air.

"Tanggal 22 Februari lalu kita sudah buat surat peringatan bahwa akan terjadi hujan lebat yang disertai petir," katanya.

Hari ini, Selasa, 26 Februari 2019, kata Roland, BMKG kembali memperbaharui surat peringatan itu untuk dua hari ke depan.

"Karena seperti hari kemarin, Senin (25/02/2019) hujan sangat deras disertai petir terjadi di Kota Palangka Raya, membuat sejumlah tempat menjadi tergenang," ujarnya.

Hujan deras yang disertai angin ribut  yang terjadi kemarin  sore membuat sejumlah komplek perumahan dan jalan protokol direndam banjir dengan ketinggian antara 50-100 cm. Banjir yang diduga karena jeleknya sarana drainase dalam kota itu juga mengakibatkan kemacetan di sejumlah titik.

Dijelaskan Roland Generii, hujan lebat yang terjadi kemarin itu karena pertumbuhan hujan  sudah terlihat  sejak pagi hari di Palangka Raya  dengan tinggi nya temperatur cuaca dan terjadinya penguapan.

"Hujan yang terjadi kemarin dengan intensitas sangat lebat disertai petir yakni di atas batas normal 100 mililiter sementara normalnya 50 mililiter," kata dia.

Untuk tinggi gelombang yang terjadi saat ini di perairan Provinsi Kalimantan Tengah hanya berkisar antara 1 hingga 1,5 meter.

Menurut dia, cuaca ekstrem bukan dikarenakan pancaroba namun masih pada siklus musim hujan, untuk itu diharapkan masyarakat untuk tetap waspada dengan curah hujan dan petir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus