Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat tidak membeli obat dexamethasone dan steroid lainnya secara bebas tanpa resep dokter. Termasuk tidak membelinya melalui platform online. Penjualan tanpa resep dokter juga diancam sanksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala BPOM Penny Lukito memperingatkan itu menyusul ramai pemberitaan obat golongan steroid dexamethasone yang mampu mengurangi risiko kematian pasien parah Covid-19 sampai 30 persen. Pemberitaan mengutip hasil uji yang dilakukan tim peneliti di Oxford University, Inggris, terhadap lebih dari 2.000 pasien infeksi virus corona tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan hasil penelitian itu pula, Penny mengatakan kalau penggunaan obat Dexamethasone untuk Covid-19 masih terbatas pada pasien tertentu. Dexamethasone, kata dia, tidak bermanfaat untuk kasus Covid-19 ringan dan sedang atau yang tidak dirawat di rumah sakit. Obat ini juga tidak bisa digunakan untuk pencegahan.
"Saat ini belum terdapat obat yang spesifik untuk Covid-19, walaupun beberapa obat telah dipergunakan untuk penanganan sebagai obat uji," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat 19 Juni 201.
Penny menerangkan penggunaan Dexamethasone tanpa indikasi medis dan resep dokter malah bisa kontraproduktif. Sejumlah efek samping yang bisa muncul dari obat keras ini di antaranya merosotnya daya tahan tubuh, meningkatkan tekanan darah, diabetes, 'moon face' dan 'masking effect',
Lebih jauh, Penny mengatakan BPOM terus memantau dan menindaklanjuti hasil-hasil terkait penelitian ini serta informasi terkait penggunaan obat untuk penanganan Covid-19. Komunikasi juga dijalin dengan melakukan komunikasi dengan profesi kesehatan terkait, seperti WHO dan Badan Otoritas Obat negara lain.
Penny pantas memperingatkan di atas karena sejumlah pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta, mengungkap lonjakan permintaan obat dexamethasone. Harganya bahkan diprediksi seperti masker yang sempat melejit tinggi.
"Banyak konsumen saya yang bilang obat ini ampuh untuk Covid-19. Mereka tahunya setelah membaca berita di media massa dan media sosial," kata salah satu pedagang di Pasar Pramuka, Nando (41), di Jakarta, Kamis 18 Juni 2020.