Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

CDC: Waspada, Bakteri Baru yang Tahan Anti-Biotik

Ilmuwan telah mengidentifikasi sejumlah jenis bakteri yang resisten antibiotik.

6 April 2018 | 07.05 WIB

Salah satu bakteri yang tahan terhadap anti-biotik, Klebsilla penumoniae, yang sedang menginfeksi sel darah putih manusia. Bakteri ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi dunia kesehatan. (National Institute of Allergy and Infectious Diseases)
Perbesar
Salah satu bakteri yang tahan terhadap anti-biotik, Klebsilla penumoniae, yang sedang menginfeksi sel darah putih manusia. Bakteri ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi dunia kesehatan. (National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Washington D.C. - Ilmuwan telah mengidentifikasi sejumlah jenis bakteri yang resisten antibiotik. Salah satu jenisnya disebut Carbapenem Resistant Enterobacteriaceae (CRE). Hal itu tentunya menjadi "mimpi buruk" baru bagi dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tidak hanya tahan terhadap antibiotik, tapi dikenal cukup mematikan. Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bakteri tersebut telah menewaskan hingga 50 persen pasien yang terinfeksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para ilmuwan mengatakan bahwa tahun lalu, mereka telah mengidentifikasi lebih dari 200 kasus bakteri mimpi buruk, dengan gen resistensi antibiotik baru atau langka. Menurut laporan CDC, jenis bakteri resisten antibiotik langka ini muncul di banyak negara.

Untuk mengatasi hal tersebut pun para peneliti telah mengatur strategi agresif untuk mengidentifikasi bakteri tersebut guna menghentikan penyebarannya. "Kami bekerja untuk mencegahnya sebelum beredar secara luas," ujar wakil direktur CDC Anne Schuchat, seperti dilansir laman Live Science, Rabu, 4 April 2018.

Menurut Schuchat, CDC memiliki data yang menunjukkan pendekatan agresif untuk menghentikan penyebaran ancaman baru. Bakteri CRE ini memiliki potensi untuk menyebarkan gen resistensi mereka ke kuman di rumah sakit di seluruh negeri.

Laporan tersebut juga menyatakan lebih dari 2 juta orang Amerika terinfeksi bakteri ini setiap tahun. Sebanyak 23 ribu orang di antaranya meninggal akibat infeksi ini. Infeksi yang resistan terhadap antibiotik merupakan perhatian utama.

Layaknya api liar, penyebaran bakteri ini sulit dibendung setelah menyebar luas. Karena itu, kata Schuchat, dokter mencoba untuk membasmi ketika bakteri itu muncul pertama kali. Sehingga, tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan menyebar.

"Dalam upaya ini, CDC telah mendirikan Jaringan Laboratorium Perlawanan Antibiotik (ARLN). Itu adalah jaringan laboratoium di seluruh negeri yang menguji sampel pasien untuk bakteri yang muncul," kata Schuchat.

Dalam sembilan bulan pertama pada 2017, ARLN telah menguji lebih dari 5.700 sampel bakteri yang sangat resisten, termasuk bakteri CRE. Sampel tersebut didapatkan melalui rumah sakit, panti jompo dan fasilitas perawatan kesehatan lain.

Dari 1.400 sampel positif bakteri, 221 sampel atau 15 persen merupakan jenis resistensi antibiotik baru dan tidak biasa. Schuchat merasa terkejut dengan jumlah tersebut.

Simak artikel menarik lainnya tentang Bakteri hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus